Harga Beras Lokal Melejit, Beras Bulog Jadi Pilihan Utama di Pasar Kepahiang

penjual beras di pasar kepahiang/ist

KEPAHIANG,PROGRES.ID– Harga beras lokal di Pasar Kepahiang mengalami peningkatan signifikan, naik dari harga standar sebesar Rp 10 ribu per kilogram menjadi Rp 14 ribu per kilogram. Hal ini telah mengubah preferensi masyarakat di Kepahiang, dengan beras Bulog menjadi pilihan utama.

Salah satu distributor beras di Pasar Kepahiang, Vivi (45), mengungkapkan adanya perubahan pola pembelian ini  Rabu (13/9/2023).

“Sekarang beras Bulog yang paling banyak dicari oleh masyarakat, kayak pedangan kecil, tukang becak yang beli beras Bulog,” ujarnya.

Vivi menjelaskan bahwa harga beras Bulog saat ini dijual seharga Rp 57.500 per 5 kilogram, sementara beras lokal, dalam jumlah yang sama, bisa mencapai harga Rp 70 ribu. Harga eceran tertinggi (HET) beras Bulog di Pulau Sumatera, kecuali Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan, adalah Rp 11.500 per kilogram.

“Kenaikan harga beras lokal atau beras premium telah terjadi sejak musim kemarau tahun lalu, sehingga masyarakat beralih ke beras Bulog,” tambahnya.

Dia juga mencatat bahwa harga beras Bulog awalnya sekitar Rp 9 ribu per kilogram dan telah naik menjadi Rp 11 ribu per kilogram. Harga yang terjangkau membuat beras Bulog menjadi pilihan yang menarik bagi masyarakat.

Namun, Vivi juga menyoroti keterbatasan stok beras Bulog yang tersedia, dengan alokasi hanya 1 ton untuk 2 minggu. Meskipun beras Bulog ditujukan untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah, persediaan yang terbatas tetap menjadi masalah.

“Meski diminati masyarakat, jumlah stok beras Bulog yang disediakan juga terbatas, hanya dijatahi 1 ton untuk 2 minggu,” tutrnya.

Selain itu, kenaikan harga beras lokal di Kabupaten Kepahiang juga berdampak pada omset para distributor seperti Vivi.

“Kalau omset lumayan turun hingga satu pertiga ,” tutupnya.


Exit mobile version