Vladimir Putin Cium dan Peluk Al-Quran Berlapis Emas saat Kunjungan ke Chechnya

Vladimir Putin dan Ramzan Kadyrov di Masjid (AFP/VYACHESLAV PROKOFYEV)

KEPAHIANG.PROGRES.ID- Sebuah video yang menampilkan Presiden Rusia Vladimir Putin menerima dan mencium hadiah berupa salinan Al-Quran berlapis emas, menjadi viral di media sosial.

Peristiwa tersebut terjadi saat Putin mengunjungi peresmian Masjid Nabi Isa di Grozny, ibu kota Republik Chechnya.

Dalam video yang diunggah oleh media RT Arabic, terlihat Putin ditemani oleh Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, dan Mufti Tertinggi Chechnya, Salah Mezhiev.

Momen tersebut menggambarkan Putin menerima salinan Al-Quran berlapis emas dari Kadyrov. Setelah menerimanya, Putin mencium dan memeluk Al-Quran tersebut sebelum berfoto bersama Kadyrov dan Mezhiev.

“Setelah menerima salinan Al Quran suci umat Islam yang berlapis emas, Presiden Putin mencium dan kemudian memeluknya [Al Quran], kemudian berfoto dengan Kadyrov dan Mezhiev,” demikian pernyataan yang disampaikan oleh RT Arabic.

Momen tersebut semakin mengundang perhatian karena menunjukkan interaksi yang erat antara Putin dengan Kadyrov, di mana keduanya tampak berbagi penghormatan terhadap kitab suci umat Islam.

Setelah Kadyrov mencium Al-Quran, ia menyerahkannya kepada Putin, yang kemudian mengulang tindakan tersebut sambil diabadikan dalam foto bersama.

Kunjungan ini dilakukan Putin secara mendadak ke Chechnya, wilayah Rusia dengan mayoritas penduduk Muslim, di mana ia juga memanfaatkan kesempatan untuk memeriksa pasukan dan relawan Chechnya.

Dalam kesempatan itu, Putin memberikan semangat kepada para prajurit di Universitas Pasukan Khusus Rusia di Gudermes, Chechnya.

“Selama kami memiliki orang-orang seperti Anda, kami benar-benar, benar-benar tak terkalahkan,” ucap Putin kepada para prajurit.

“Menembak di lapangan tembak adalah satu hal, dan mempertaruhkan nyawa dan kesehatan adalah hal lain. Namun, Anda memiliki kebutuhan batin untuk membela Tanah Air dan keberanian untuk membuat keputusan seperti ini,” lanjutnya, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera.

Ramzan Kadyrov, sekutu dekat Kremlin, melaporkan kepada Putin bahwa lebih dari 47 ribu pasukan Chechnya telah dikirim sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina.

Kadyrov sendiri sering menyebut dirinya sebagai “prajurit setia Putin,” menunjukkan loyalitasnya yang kuat terhadap Presiden Rusia tersebut.

Kunjungan Putin ke Chechnya ini terjadi di tengah situasi genting, di mana pasukan Ukraina melakukan serangan balik di wilayah perbatasan Kursk, dan menahan lebih dari 100 tentara Rusia.

Kejadian ini menambah dinamika hubungan antara Rusia dan wilayah mayoritas Muslim tersebut, yang semakin kompleks di tengah konflik yang berlangsung.

Exit mobile version