Air Terjun Donok Desa Batu Ampar, Pesona Alam yang Tersembunyi

Progres Kepahiang
Air terjun Donok Batu ampar
Seorang jurnalis televisi lokal saat mengambil gambar keindahan Air Terjun Donok Desa Batu Ampar (Foto: Amin/PROGRES.ID)
Air terjun Donok Batu ampar
Seorang jurnalis televisi lokal saat mengambil gambar keindahan Air Terjun Donok Desa Batu Ampar (Foto: Amin/PROGRES.ID)

KEPAHIANG, PROGRES.ID – Air terjun Donok di Desa Batu Ampar, Kecamatan Merigi adalah salah satu destinasi wisata yang patut dikunjungi. Air terjun ini memiliki keunikan tersendiri karena air yang terjun tidak hanya dari aliran Sungai Donok, namun juga jatuh dari celah-celah bebatuan di sekitar air terjun itu, yang merupakan mata air alami.

Kepala Desa Batu Ampar Harwan Iskandar menuturkan, air yang keluar dari celah-celah batu itu dapat langsung diminum dan memiliki cita rasa mata air yang khas.

“Air dari celah-celah itu dapat langsung diminum, itu bukan dari aliran sungai. Rasanya juga segar dan punya cita rasa air mineral yang khas,” tutur Harwan kepada jurnalis, Sabtu (06/07/2019).

Di sekitar air terjun terdapat gua-gua dangkal dengan ukuran bervariasi. Juga terdapat lubang-lubang di dinding bebatuan yang merupakan sarang burung gendang.

“Lubang-lubang ini adalah sarang burung, namanya burung gendang. Tapi sekarang sudah jarang ada burungnya karena sudah banyak orang yang datang,” jelas Harwan.

Kades Batu Ampar Harwan
Kades Batu Ampar Harwan Iskandar berbincang dengan jurnalis televisi lokal di kawasan air terjun (Foto: Amin/PROGRES.ID)

Ia berujar, akses menuju lokasi air terjun ini akan segera dibenahi tahun ini dengan membangun jalan usaha tani. “Kita akan bangun jalan pertanian yang kebetulan aksesnya sama ke lokasi air terjun ini. Kami juga akan bangun tangga-tangga untuk memudahkan akses pengunjung,” terangnya.

Saat ini, sambung Harwan, pengunjung Air Terjun Donok itu terbatas, selain karena akses yang masih ekstrim, juga belum ada fasilitas lain yang menunjang.

“Air terjun ini masih alami. Yang akan kita benahi adalah akses jalannya dulu, kedepan tentu akan menyusul (fasilitas) yang lainnya. Tapi, bagi yang suka tantangan, petualangan memacu adrenalin, maka kondisi jalan yang alami saat ini sangat dicari dan menantang,” terangnya.

Harwan menceritakan, di Desa Batu Ampar sebenarnya ada beberapa air terjun lainnya. Bahkan salah satu air terjun memiliki ketinggian hingga 50 meter. Namun, air terjun itu hanya terjadi kala musin penghujan saja.

“Ada air terjun yang tingginya 50 meter, tapi adanya kalau sudah hujan deras. Terus air terjun lain juga ada sebelum ke gua,” tandasnya.

Penelusuran jurnalis Progres Kepahiang, untuk mencapai lokasi air terjun Donok, kita harus berjalan kami melalui perkebunan kopi warga. Kemudian juga melalui pematang sawah warga. Jalan yang dilalui mendaki dan menurun bahkan hingga kemiringan 30  hingga 80 derajat. Untuk turun ke sungai, kita bahkan harus berpegangan dengan dinding tanah serta akar pohon.

Namun, keletihan yang dirasakan akan hilang ketika kita sudah melihat pesona alam yang tersembunyi di dalam hutan tersebut.(pid)