Agar Harga Sembako Jelang Ramadan Tak Naik, Ini Pola Konsumsi yang Seharusnya Diubah Masyarakat

Progres Kepahiang
Ilustrasi Ramadan Kareem
Ilustrasi : Naukrigulf.com

PROGRESKEPAHIANG.com – Setiap tahun menjelang Ramadan dan Idul Fitri, harga sembako di pasaran cenderung melonjak. Hal ini tak bisa dihindari karena permintaan warga untuk produk-produk sembako itu kian tinggi.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kepahiang, Husni Thamrin mengatakan, jika masyarakat tak mengubah pola konsumsi makanan setiap menjelang Ramadan, selama Ramadan dan Idul Fitri, maka harga-harga sembako akan tetap stabil.

“Pola masyarakat kita memang seperti itu, kalau hari pertama puasa mau makan daging, terus ingin makan lebih banyak. Oleh sebab itu harga daging melonjak, karena sesuai hukum pasar, permintaan semakin banyak sedangkan stoknya segitu-gitu saja,” ungkap Husni kepada jurnalis di ruang kerjanya belum lama ini.

Ia menjelaskan, jika keinginan masyarakat hanya pada produk-produk tertentu saja yang memang banyak diproduksi saat Ramadan, maka harga sembako berpotensi stabil.

Husni Thamrin
H. Husni Thamrin, SE

“Misalnya masyarakat bisa kompak tak meningkatkan konsumsi terhadap daging, beras dan lainnya, tapi lebih memilih mengganti pola konsumsi ke makanan khas Ramadan, misalnya kurma, cendol, kolang-kaling. Maka tak akan berpengaruh banyak pada harga-harga sembako seperti beras, minyak goreng, daging dan lainnya,” tandasnya.(pid)