PROGRESKEPAHIANG.com – Potensi energi panas bumi (geothermal) di Bukit Hitam, Kecamatan Kabawetan sudah digembar-gemborkan sejak sekira tahun 2010. Kurang lebih 6 tahun potensi itu tak kunjung tergarap.
Pada Juli 2015, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sempat menjadwalkan lelang geothermal Kepahiang itu bersama 26 Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) panas bumi lainnya di Indonesia. Sayangnya, Kementerian ESDM kemudian menunda lelang WKP panas bumi Kepahiang karena dinilai berdekatan dengan potensi panas bumi Lawang yang hanya 6 kilometer.
Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, Yunus Saefulhak menuturkan masih akan membutuhkan waktu survei dan mencari tambahan data untuk WKP panas bumi Kepahiang.
“Dipertimbangkan untuk diganti dulu. Kalau dibiarkan dipegang masing-masing satu, nantinya jadi tidak terjaga dengan baik. Konsep renewable-nya malah rusak. Apabila terbukti satu sistem (Kepahiang dan Lawang), perlu ditunda dan nantinya baru dilelang untuk satu investor,” ungkap Yunus kala itu, dilansir Kontan.co.id.
Belum lama ini, Bupati Kepahiang Hidayattullah Sjahid mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM terkait potensi panas bumi itu.
“Saya sudah sampaikan kepada Kementerian ESDM, bahwa kita punya geothermal dan bisa menghasilkan listrik sebanyak 160 Mwe,” ungkap Hidayat, Kamis (10/11/2016).
Sebelumnya, Dinas ESDM Kepahiang sempat menyebutkan bahwa potensi geothermal Kepahiang akan digarap oleh perusahaan energi Chevron. Perusahaan ini berdasarkan data Kementerian ESDM memang mengikuti tender lelang bersama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan perusahaan lainnya.
“Bisa jadi energi geothermal Kepahiang akan digarap Chevron,” kata Kepala ESDM kala itu, M Syafik.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada kejelasan tentang perusahaan yang akan berinvestasi mengembangkan WKP panas bumi Kepahiang tersebut.(pid)