Sinopsis Jatuh Cinta seperti di Film-film: Kolaborasi Ajaib Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir di Film Terbaru

jatuh cinta seperti di film-film

KEPAHIANG.PROGRES.ID – Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir memang dapat disebut sebagai duo yang seringkali menyuguhkan kolaborasi menarik sepanjang karier mereka. Kebersamaan Ringgo dan Nirina mencapai puncaknya ketika keduanya dipasangkan sebagai pasangan suami-istri dalam seri film “Keluarga Cemara”. Setelah sukses bersama dalam “Keluarga Cemara 2” pada tahun 2022, Ringgo dan Nirina kembali bersatu di layar lebar dalam film komedi romantis terbaru yang berjudul “Jatuh Cinta seperti di Film-film”.

Menariknya, film ini disutradarai oleh Yandy Laurens, sutradara film pertama “Keluarga Cemara” pada tahun 2019, yang membuat kolaborasi ini semakin spesial. Yandy juga menjadi penulis naskah untuk proyek terbarunya ini. Selain Ringgo dan Nirina, “Jatuh Cinta seperti di Film-film” juga menampilkan bintang-bintang lain seperti Alex Abbad, Sheila Dara, Dion Wiyoko, dan Julie Estelle.

Trailer Jatuh Cinta seperti di Film-film

Film ini mengisahkan Bagus, seorang penulis naskah film, yang secara tidak sengaja bertemu kembali dengan teman SMA-nya, Hana. Setelah reuni tersebut, Bagus dan Hana menjadi dekat, dan Bagus mulai jatuh cinta kepada Hana, terlebih lagi Hana telah menjadi janda setelah kehilangan suaminya. Untuk menyatakan perasaannya, Bagus nekat membuat naskah film yang mencerminkan setiap interaksinya bersama Hana.

Sinopsis Film Jatuh Cinta seperti di Film-film

“Jatuh Cinta seperti di Film-film” membawa konsep yang benar-benar berbeda dalam film komedi romantis Indonesia. Film ini tidak mengikuti pola umum yang sering ditemui dalam genre ini, yaitu kisah cinta pasangan muda dengan rentang usia 18—30 tahun. Sebaliknya, film ini menampilkan dua karakter utama yang sudah memasuki usia 40 tahun.

Film ini berhasil memberikan kisah cinta yang realistis dan dialog yang sangat natural, menghindarkan stereotip yang seringkali mewarnai film komedi romantis Indonesia. Keputusan untuk menampilkan karakter utama yang berprofesi sebagai penulis naskah juga memberikan nuansa segar pada cerita.

Keunikan Film ini: Visual Hitam-Putih dengan Makna

Sebelum terkejut saat menonton “Jatuh Cinta seperti di Film-film”, penting untuk dicatat bahwa film ini sebagian besar menggunakan visual hitam-putih, dengan 10% visual berwarna. Namun, visual hitam-putih dalam film ini bukan sekadar untuk estetika; ia memiliki makna tersendiri yang terungkap seiring berjalannya cerita.

Film ini juga menonjolkan sinematografi yang apik dengan angle shot yang tepat. Meskipun desain produksinya sederhana, sutradara Yandy Laurens berhasil memaksimalkan penggunaan set dengan baik. Selain itu, detail kostum yang mencerminkan karakter Bagus sebagai penulis naskah juga diperhatikan secara seksama.

Akting Mengesankan dari Nirina dan Ringgo

Chemistry antara Ringgo dan Nirina, yang sudah sering berkolaborasi sebelumnya, terlihat begitu alami dan mengalir. Namun, yang mencuri perhatian adalah akting emosional dan powerful dari Nirina, terutama saat karakternya sedang berduka atas kehilangan suaminya.

Selain dari duo utama, penampilan menarik juga datang dari Alex Abbad, yang berperan sebagai produser Bagus. Alex berhasil membawakan peran dengan keceriaan tanpa terkesan berlebihan. Keberadaan Sheila Dara dan Dion Wiyoko turut memberikan nuansa menyenangkan pada keseluruhan film.

Soundtrack dan Ending yang Membuat Terkesan

Film ini tidak hanya menawarkan visual yang unik, tetapi juga hadir dengan berbagai soundtrack yang dinyanyikan oleh Donne Maula dan Yura Yunita. Lagu-lagu tersebut tidak hanya sesuai dengan alur cerita, tetapi juga menambahkan kekuatan emosional pada film ini.

Bagi mereka yang skeptis terhadap ending film romantis yang biasanya terduga, “Jatuh Cinta seperti di Film-film” memberikan kejutan besar. Ending yang tidak terduga menjadikan pengalaman menonton semakin menyenangkan.

Kesimpulan: Kolaborasi Luar Biasa di Dunia Film Romantis

“Jatuh Cinta seperti di Film-film” membuktikan bahwa film Indonesia bergenre komedi romantis bisa menghadirkan sesuatu yang berbeda. Dengan mengangkat kisah cinta dari pasangan berusia 40-an tahun, film ini sukses menciptakan cerita yang realistis dan menyajikan visual hitam-putih dengan makna mendalam. Dukungan dari soundtrack yang pas dan akting yang mengesankan membuat film ini menjadi salah satu pilihan menarik di dunia perfilman Indonesia. Film ini bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang keberanian untuk berinovasi dalam menyajikan kisah cinta di layar lebar.


Exit mobile version