Islam  

Jumlah Takbir Sholat Idul Adha Ada Berapa? Baca Penjelasan Lengkap Berikut!

Progres Kepahiang
sholat di istiqlal
Sholat berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta (Foto: Istiqlal.or.id)

KEPAHIANG.PROGRES.ID – Sholat Idul Adha memiliki status hukum sunnah muakkad menurut mazhab Syafi’i. Perbedaan utama sholat ini dengan sholat sunnah lainnya terletak pada jumlah takbir yang dilakukan.

Berdasarkan Kitab Fiqh Al-‘Ibadat karya Syaikh Alauddin Za’tari, sholat Idul Adha dikerjakan sebanyak dua rakaat, sama seperti sholat Idul Fitri. Ini merujuk pada ucapan Umar yang tercatat dalam Shahih Muslim.

Jumlah Takbir dalam Sholat Idul Adha

Menurut Imam Al-Mawardi dalam Kitab Al-Ahkam As-Sulthaniyyah, jumlah takbir dalam sholat Idul Adha lebih banyak daripada sholat lainnya. Pendapat Imam Syafi’i menyebutkan bahwa pada rakaat pertama dilakukan tujuh kali takbir selain takbiratul ihram, dan pada rakaat kedua lima kali takbir selain takbir qiyam (berdiri setelah sujud).

Takbir ini dilakukan sebelum membaca surat Al-Qur’an, sesuai dengan pandangan Imam Syafi’i. Disarankan untuk mengucapkan setiap takbir dalam satu napas, dan antara dua takbir dipisahkan oleh bacaan dzikir seperti: subhanallah, wal hamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar. Ini adalah praktik yang diakui mayoritas murid Imam Syafi’i.

Setelah melakukan tujuh kali takbir pada rakaat pertama, dilanjutkan dengan membaca ta’awudz, kemudian surah Al Fatihah, dan diikuti oleh surah Qaf atau surah Al-A’Ala atau surah Al Kafirun dengan suara keras.

Pada rakaat kedua, setelah lima kali takbir, kembali membaca surah Al Fatihah dan kemudian surah Al Qamar jika pada rakaat pertama membaca surah Qaf. Menurut hadits riwayat Abu Waqid Al-Laitsi, jika pada rakaat pertama membaca surah Al-A’la, pada rakaat kedua bisa membaca surah Al Ghasyiyah, atau membaca surah Al Ikhlas jika pada rakaat pertama membaca surah Al Kafirun.

Jika Ragu tentang Jumlah Takbir

Jika seseorang ragu mengenai jumlah takbir yang telah dilakukan, dianjurkan untuk mengambil jumlah yang lebih sedikit. Bagi makmum, mereka harus mengikuti imam, baik jika lebih maupun kurang dalam jumlah takbir.

Makmum yang masbuk (terlambat) hanya bertakbir sesuai dengan yang didapati karena semua takbir tersebut merupakan bagian dari sunnah, bukan fardhu.

Jika seseorang lupa melakukan takbir dan baru mengingatnya ketika sudah rukuk, lalu kembali berdiri untuk bertakbir, maka salatnya batal karena hal itu tidak diperbolehkan.

Waktu Pelaksanaan Sholat Idul Adha

Waktu pelaksanaan sholat Idul Adha dimulai dari matahari terbit hingga tergelincir. Sholat Idul Adha sebaiknya dilakukan lebih awal, sedangkan sholat Idul Fitri lebih baik diakhirkan, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Al-Mawardi.

Umat Islam juga disunnahkan untuk mengumandangkan takbir mulai dari malam hari raya setelah matahari terbenam hingga berangkat menunaikan sholat Idul Adha. Khusus untuk Idul Adha, takbir disunnahkan dibaca setiap selesai sholat wajib, mulai setelah sholat Zuhur pada hari penyembelihan (10 Zulhijah) hingga setelah sholat Subuh pada hari Tasyrik terakhir (13 Zulhijah).