Mengenal Robert Baden-Powell, Bapak Pramuka Sedunia

Progres Kepahiang
robert baden powell
Robert Baden-Powell (Sumber foto: Pramuka.or.id)

KEPAHIANG.PROGRES.ID – Baden Powell, yang memiliki nama lengkap Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, dikenal sebagai Bapak Pandu Dunia atau Bapak Pramuka Dunia. Setiap tanggal 22 Februari, dunia memperingati Hari Pramuka Internasional atau Hari Pramuka Sedunia, yang bertepatan dengan hari kelahiran Baden-Powell pada tahun 1857.

Profil Robert Baden Powell

Menurut catatan Britannica, Baden Powell lahir pada 22 Februari 1857 di London, Inggris. Baden Powell wafat pada tanggal 8 Januari 1941 di Kenya. Sebagai seorang perwira tentara Inggris, ia dihormati sebagai pahlawan nasional karena pertahanannya terhadap Mafeking selama 217 hari selama Perang Afrika Selatan pada tahun 1899-1902. Pada tahun 1908, ia dikenal sebagai pendiri Gerakan Pramuka atau Boy Scout, dan pada tahun 1910, sebagai salah satu pendiri organisasi Pramuka untuk perempuan, Girl Guides. Namun, bagaimana perjalanan awalnya?

Baden Powell, atau BP, lahir sebagai putra seorang profesor Universitas Oxford dan merupakan anak ke-8 dari sepuluh bersaudara. Ketika ia baru berusia 3 tahun, ayahnya meninggalkan ibunya, Henrietta Powell. Meskipun demikian, Henrietta tetap mengambil peran penting dalam pendidikan awal BP. BP kemudian mendapatkan beasiswa untuk masuk ke Charterhouse School, salah satu sekolah paling bergengsi di Inggris yang didirikan pada tahun 1611.

Di Charterhouse, minat BP terhadap kegiatan di alam terbuka mulai berkembang. Ia gemar bersembunyi di hutan sekitar sekolah untuk melacak satwa liar dan bahkan menangkap serta memasak kelinci. Selama liburan, ia sering berpetualang bersama saudara-saudaranya, seperti berlayar di sekitar pantai selatan Inggris atau menyusuri Sungai Thames dengan kano. Semua pengalaman ini membentuknya menjadi sosok yang terampil dan berpengetahuan luas di alam terbuka.

Meskipun tidak dianggap sebagai siswa yang paling akademis, BP menunjukkan kecerdasan saat mengikuti ujian masuk tentara dan ditempatkan di peringkat kedua dari ratusan pelamar. Ia kemudian bergabung dengan Hussars ke-13, melewati pelatihan perwira dan akhirnya menjadi Kolonel Kehormatan. Di dalam militer, ia mengembangkan minat khusus dalam kepramukaan, pembuatan peta, dan pengintaian, serta melatih prajurit lain dalam keterampilan yang vital untuk masa itu.

Pada masa dinasnya, ia menulis buku “Aids to Scouting”, yang menjadi panduan penting bagi pemimpin pemuda dan guru di Inggris dalam mengajar observasi dan kerajinan kayu. Setelah meraih ketenaran, ia diundang untuk berbicara di berbagai acara di Inggris, termasuk Brigade Anak Laki-Laki di mana ia diminta untuk merancang skema untuk meningkatkan pelatihan kewarganegaraan bagi anak laki-laki.

Awal Gerakan Pramuka dimulai ketika BP mengadakan kamp “eksperimental” di Pulau Brownsea pada tahun 1907. Dia mengumpulkan 22 anak laki-laki untuk berkemah, yang kemudian menjadi fondasi bagi Gerakan Pramuka. Buku panduan “Scouting for Boys” yang diterbitkan pada tahun 1908 menjadi dasar bagi Gerakan Pramuka yang menyebar luas di seluruh dunia.

Pensiun dari Militer

Pada tahun 1910, pada usia 53 tahun, BP memutuskan untuk pensiun dari dinas militer untuk sepenuhnya mengabdikan hidupnya untuk Gerakan Pramuka. Ia melakukan perjalanan keliling dunia untuk menginspirasi lebih banyak anak muda untuk bergabung dengan gerakan ini. Dua tahun kemudian, ia menikahi Olave Soames, yang kemudian menjadi Kepala Pemandu Dunia.

Pada saat kematiannya pada tanggal 8 Januari 1941, pada usia 83 tahun, BP meninggalkan warisan yang besar. Dia menulis 32 buku, menginspirasi generasi muda, dan menerima banyak penghargaan. Pesan terakhirnya untuk Pramuka, “Cobalah dan tinggalkan dunia ini sedikit lebih baik daripada yang Anda temukan,” menggambarkan semangatnya yang abadi dalam mendorong kebaikan dan keterampilan kepada generasi muda.