KEPAHIANG.PROGRES.ID – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah mengambil langkah strategis menuju Pilkada 2024 dengan mengumumkan daftar 13 bakal calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) yang akan mereka usung.
Dalam sebuah acara yang digelar di kantor pusat PDIP di Jalan Diponegoro 58, Jakarta, Rabu (14/8/2024), Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, secara langsung menyerahkan surat rekomendasi kepada para kandidat.
Pengumuman ini tidak hanya mencakup calon di tingkat provinsi, tetapi juga merambah hingga ke tingkat kabupaten dan kota.
Tak tanggung-tanggung, Megawati juga memperkenalkan daftar 293 kepala daerah di tingkat kabupaten/kota yang siap berkompetisi dalam Pilkada mendatang.
Dengan total 305 daerah yang sudah menerima surat rekomendasi dalam gelombang pertama ini, PDIP menunjukkan kesiapan mereka dalam menghadapi pesta demokrasi 2024.
Megawati menegaskan bahwa PDIP akan terus mengumumkan daftar kandidat pada gelombang-gelombang berikutnya hingga masa pendaftaran resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibuka.
Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa PDIP tengah mempersiapkan strategi matang untuk mempertahankan dominasi politiknya di berbagai wilayah Indonesia.
Berikut daftar 13 bakal cagub dan cawagub yang diusung PDIP untuk Pilkada 2024:
1. Provinsi Aceh, Muzakir Manaf.
2. Sumatera Utara, Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Edy Ramayadi.
3. Riau, Abdul Wahid dan SF Herianto.
4. Bengkulu, Helmi Hasan dan Mian.
5. Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan Musyafirin.
6. Sulawesi Utara, Steven Kandouw.
7. Kalimantan Tengah, Nadalsyah Koyem dan Sigit Yunianto.
8. Kalimantan Timur, Isran Noor dan Hadi Mulyadi.
9. Sulawesi Selatan, Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto dan Azhar Arsyad.
10. Sulawesi Tenggara, Lukman Abu Nawas dan Laude Ida.
11. Papua Barat/Bapua Barat Daya, Letjen TNI Purnawirawan Yopi Ones dan Ibrahim Ugaje.
12. Sulawesi Tengah, Rusdi Mastura dan Mayor Jenderal TNI Purnawirawan Agusto.
13. Maluku, Letjen Jenderal TNI Purnawirawan Jeffrey A. Rahawarin dan Abdul Mukti Keliobas.
