KEPAHIANG,PROGRES.ID– Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (01/10/2023).
Sebelumnya dalam unggahan di akun media sosial pribadinya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa ideologi Pancasila adalah pondasi bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan global saat ini, seperti perubahan iklim, krisis pangan, krisis energi, resesi ekonomi, hingga disrupsi teknologi.
“Di tengah berbagai tantangan dan situasi itu, Indonesia tetap melangkah ke depan bersama-sama. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Seberat apapun tantangan dan rintangannya, dengan Presiden RI Joko Widodo sebagai pondasi, kita bergandeng tangan dan tetap bersatu menuju Indonesia maju,” kata Presiden di akun Twitter-nya @Jokowi.
Monumen Lubang Buaya atau Pancasila Sakti adalah sebuah situs bersejarah yang terletak di Jakarta, Indonesia. Situs ini memiliki makna penting dalam sejarah Indonesia karena berkaitan dengan peristiwa penting yang terjadi selama periode perjuangan kemerdekaan Indonesia.
1. Sejarah Monumen Lubang Buaya
Monumen Lubang Buaya mengingatkan kita pada peristiwa 1 Oktober 1965, yang merupakan puncak dari Gerakan 30 September. Gerakan ini adalah sebuah kudeta militer yang mencoba menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno. Pada malam yang tragis itu, enam jenderal Indonesia diculik dan dibunuh di daerah yang sekarang dikenal sebagai Lubang Buaya.
Peristiwa ini kemudian menjadi alasan bagi pemerintah Orde Baru di bawah kepemimpinan Jenderal Soeharto untuk mengambil alih kekuasaan. Selama puluhan tahun, cerita resmi yang diberikan oleh pemerintah Soeharto tentang peristiwa ini menjadi kontroversi dengan yang diajukan oleh berbagai kelompok oposisi politik.
2. Monumen dan Museum
Monumen Lubang Buaya memiliki dua komponen utama: patung pahlawan dan museum. Patung pahlawan adalah sebuah monumen yang menggambarkan sosok seorang pria yang mengangkat senapan ke atas, melambangkan semangat perjuangan. Patung ini menghadap ke arah makam para jenderal yang gugur.
Museum Lubang Buaya adalah bagian yang tak kalah penting dari situs ini. Di dalam museum ini, pengunjung dapat menemukan berbagai artefak dan informasi yang berkaitan dengan peristiwa 1965 dan periode Orde Baru. Terdapat pula pameran yang menggambarkan kehidupan dan karier Soeharto.
3. Arti Penting
Monumen Lubang Buaya memiliki arti penting dalam sejarah Indonesia karena mengingatkan kita pada periode yang sulit dan kontroversial dalam perjalanan bangsa ini menuju kemerdekaan. Situs ini juga menjadi tempat peringatan bagi para pahlawan yang gugur selama peristiwa tersebut.
Selain itu, Lubang Buaya juga menjadi tempat yang penting dalam upaya rekonsiliasi dan penyelesaian sejarah Indonesia. Berbagai kelompok masyarakat berusaha untuk mengungkapkan versi mereka tentang peristiwa ini dan mempromosikan rekonsiliasi nasional.
4. Kunjungan dan Pendidikan
Monumen Lubang Buaya menerima kunjungan dari wisatawan domestik dan mancanegara serta pelajar dari seluruh Indonesia. Tempat ini juga sering digunakan untuk acara peringatan dan upacara kenegaraan. Museum ini memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk memahami sejarah Indonesia dan pentingnya menjaga perdamaian dan persatuan.
5. Akses dan Fasilitas
Monumen Lubang Buaya mudah diakses dari berbagai bagian Jakarta dan memiliki fasilitas parkir yang memadai. Pengunjung dapat menikmati lingkungan yang hijau dan taman yang terawat dengan baik di sekitar situs ini.
Dalam rangka menjaga kenangan akan peristiwa bersejarah tersebut, Monumen Lubang Buaya tetap menjadi tempat penting yang harus dikunjungi di Jakarta. Tempat ini mengajarkan kita untuk tidak melupakan sejarah, menganjurkan rekonsiliasi, dan mendorong semangat persatuan dalam perjalanan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.