Air Irigasi Menyusut, Dimanfaatkan Warga Cari Siput

PROGRES.id, KEPAHIANG – Akibat jebolnya irigasi Air Kuning di Desa Taba Sating Kecamatan Tebat Karai, warga di sekitar Air Kuning memanfaatkan susutnya saluran irigasi irigasi itu untuk mencari siput atau kerang air tawar.

Menurut warga setempat, Widia, siput atau juga biasa disebut kersip atau juga liling itu akan dijual ke pasar dengan harga berkisar Rp 5 Ribu per Kilogram.

Warga berburu siput saat debit air irigasi menyusut akibat jebol beberapa waktu lalu
Warga berburu siput saat debit air irigasi menyusut akibat jebol beberapa waktu lalu

“Pas airnya sedang menyusut seperti ini, nyari siputnya jadi lebih mudah. Kami biasanya akan jual ke pasar, harganya kisaran Rp 5 Ribu per Kilo,” ungkap Widia.

Widia mengatakan, sepanjang jalur irigasi sangat banyak kersip yang hidup dan dapat dipanen setiap hari. “Baru setengah hari ini, saya sudah dapat 18 Kilo, artinya sudah Rp 90 Ribu,” jelasnya.

Ia mengaku, tak semua kersip itu akan dijualnya. Ia juga akan menyisihkan sebagian untuk dikonsumsi sendiri.

“Tidak semua saya jual, saya sisahkan untuk lauk makan kami di rumah juga. Anak-anak, suami saya juga suka makannya,” imbuhnya.

Diterangkannya, setiap hari ia menjual sebanyak 10 Kilogram siput saja, atau hanya Rp 50 Ribu per hari.

“Biasanya kersip yang saya jual kisaran Rp 50 Ribu per hari atau 10 kilogram,” pungkas Widia.(koe)


Exit mobile version