Kisah Sang Penyewa Rakit di Jalan Terendam, Antara Sedih dan Untung

Lasakman yang selalu siap melayani petani yang ingin menyeberangi jalan terendam dengan rakitnya | Foto: Koko/PROGRES KEPAHIANG

Rp 200 Ribu Per Hari Dibagi Empat Orang

PROGRESKEPAHIANG.com – Sudah seminggu terakhirnya Lasakman (55 Tahun) dan 3 rekannya yang lain selalu siap sedia di lokasi jalan yang terendam banjir, yakni jalan produksi Desa Talang Karet menuju Desa Nanti Agung Kecamatan Tebat Karai.

Biasanya, Lasakman datang bersama salah seorang rekannya bergantian membawa rakit di lokasi jalan banjir itu.

Saat hari masih pagi, biasanya sudah ada warga yang ingin menyeberang menuju kebunnya. Ia mengaku bahwa kegiatan itu baru ditekuninya kurang lebih 1 minggu terakhir, atau saat jalan itu mulai digenangi air.

Warga dibantu menyebrangi jalan yang tergenang banjir dengan rakit | Foto: Koko/PROGRES KEPAHIANG

Meski mengaku kesulitan dan sedih dengan kondisi itu, ia dan tiga rekannya yang lain kini memiliki pendapatan baru.

Ia mengatakan, dalam sehari ia dan rekannya bisa meraup pendapatan hingga Rp200 Ribu sebagai upah jasa mengantarkan para petani yang ingin menyeberangi jalan yang tergenang itu.

“Sehari terkadang bisa mendapat Rp 200 Ribu, dan kami bagi 4 orang jadi terkadang kami memperoleh Rp 40 ribu per orang, karena kami ganti-gantian. Itu jika banyak yang menyeberang untuk kekebun. Terkadang juga dapat sedikit sekali jika lagi kondisi sepi,” jelasnya.

Ia mengatakan, setiap orang yang akan menyeberangi jalan tergenang itu membayar Rp 1.000 atau Rp 2 Ribu jika membawa kendaraan untuk sekali lewat. Biasanya dalam sehari satu orang bisa menyeberang dua kali, pulang dan pergi.

“Satu orang bayar jasa kita Rp 1.000, kalau bawa kendaraan, biasanya motor kebun itu Rp 2 Ribu,” jelasnya.

Namun ia juga berharap banyak agar pemerintah dapat segera memperbaiki akses ini. Karena kondisi seperti sekarang tentunya banyak menyulitkan warga.(Koko)


Exit mobile version