Bisnis  

InJourney Aviation Service resmi Terbentuk, AP I dan AP II Bergabung

bandara soekarno hatta
Bandara Soekarno-Hatta (Foto: Menpan.go.id)

KEPAHIANG.PROGRES.ID – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah merancang integrasi pengelolaan bandara melalui pembentukan subholding Airport Cluster dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia, yang dikenal dengan nama InJourney. Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan bahwa proses ini telah lama menjadi pembahasan, tetapi terkendala oleh pandemi Covid-19 yang memaksa fokus pada penyelesaian kondisi keuangan perusahaan.

“Dalam masa pandemi Covid, kami menahan proses ini karena fokus utama terletak pada penanganan Covid dan masalah cashflow yang mendesak,” ungkapnya melalui akun Instagram pada Kamis (28/12/2023).

“Setelah masa pandemi berakhir, kami melihat integrasi ini menjadi langkah yang mutlak untuk dilakukan,” tambahnya.

Kartika Wirjoatmodjo, yang biasa disapa Tiko, menyoroti peran penting bandara dalam memfasilitasi konektivitas baik dalam negeri maupun lintas negara. Ia menyatakan bahwa bandara memiliki peran penting dalam menyambungkan wilayah Indonesia dari barat hingga timur.

“Melalui integrasi bandara ini, kami berharap untuk membangun peta jalan yang terintegrasi untuk konektivitas yang lebih baik. Terkadang, konektivitas antara wilayah barat dan timur terasa kurang sejalan. Kami ingin membangun konektivitas nasional yang solid dan menentukan bandara mana yang akan menjadi pusat konektivitas utama,” paparnya seperti dikutip dari CNBC Indonesia.

Integrasi ini terjadi setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) InJourney. Subholding yang baru terbentuk ini melibatkan setidaknya 4 perusahaan.

Sementara itu, Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria, juga menyatakan bahwa proses integrasi BUMN pengelola bandara telah dibahas secara menyeluruh. Ini juga sebagai hasil dari arahan yang diberikan oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan.

“Setelah diskusi yang panjang, kami menerima arahan dan melakukan kolaborasi dengan Direktur Jenderal, Sekretaris Jenderal, dan Deputi di Kementerian. Akhirnya, kami mendapatkan persetujuan untuk membentuk perusahaan baru, Angkasa Pura Indonesia,” jelas Dony, mengutip dari unggahan Instagram Stories InJourney.

Dalam susunan direksi dan komisaris dari subholding klaster bandara InJourney, terdapat PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura Indonesia, dan PT Angkasa Pura Kargo yang akan berubah nama menjadi PT Integrasi Aviasi Solusi. Mereka telah menunjuk para pemimpin dan pengawas baru untuk menjalankan tugasnya di perusahaan-perusahaan tersebut.

Daftar Direksi dan Komisaris Subholding InJourney:

PT Angkasa Pura I

  • Direktur Utama: MMA Indah Preastuty
  • Direktur Operasi: Wahyudi
  • Komisaris Utama: Erwan Agus Purwanto
  • Komisaris: Irfan Wahid

PT Angkasa Pura II

  • Direktur Utama: Agus Wialdi
  • Direktur Operasi: Agus Haryadi
  • Komisaris Utama: Lukman F. Laisa
  • Komisaris: Abdul Muis

PT Angkasa Pura Indonesia

  • Direktur Utama: Faik Fahmi
  • Direktur Strategi & Pengembangan Teknologi: Ferry Kusnowo
  • Direktur Komersial: Muhammad Rizal Fahlevi
  • Direktur Human Capital: Achmad Syahir
  • Direktur Operasi: Wendo Asrul Rose
  • Direktur Teknik: Muhammad Suriawan Wakan
  • Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Yanindya Bayu Wirawan
  • Komisaris Utama: Novie Riyanto Rahardjo
  • Komisaris: Cahyo Rahardian Muzhar
  • Komisaris Independen: Achmad Syah Reza
  • Komisaris Independen: Djamaluddin

PT Angkasa Pura Kargo yang akan bertransformasi menjadi PT Integrasi Aviasi Solusi

  • Direktur Utama: Dendi Danianto
  • Direktur Integrasi dan Portofolio: Danny P. Thaharsyah
  • Direktrur Komersial: Muhammad Putra Pariadi
  • Direktur Human Capital: Israwadi
  • Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Ajar Setiadi
  • Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Danang Parikesit
  • Komisaris Independen: Tubagus Fiki Chikara Satari
  • Komisaris: Elen Setiadi
  • Komisaris Independen: Pardiman
  • Komisaris Independen: Agus Santoso


Exit mobile version