KEPAHIANG, PROGRES.ID – Beberapa pedagang kaki lima yang biasa berjualan di trotoar Pasar Kepahiang terpaksa berjualan di bahu jalan. Ini setelah adanya proyek revitalisasi Pasar Kepahiang.
“Kalo biasanya saya jualan di trotoar depan toko, karena ada perbaikan pasar, saya terpaksa mengambil bagian jalan untuk berdagang,” ungkap salah seorang pedagang gorengan, Suryani Lestari, Selasa (27/10/2020).
Ia mengaku tidak yakin dagangannya akan laris jika berjualan di lokasi lain. Selama ini, berjualan di depan pertokon Pasar Kepahiang cukup terlihat dan laris.
“Kita mau pindah ke mana, di sini kan kelihatan banyak orang dan dagangan kami mudah laku,” imbuh Suryani.
Suryani juga menjelaskan, belum ada penjelasan atau instruksi dari pengelolah pasar mengenai lokasi berdagang pascarevitalisasi.
“Dari pihak pasar juga belum ada penjelasan ke kami. Mua dipindahkan kemana untuk sementara ini kami juga belum tahu. Memang ada kemarin-kemarin ngimbau supaya kami pindah sementara, tapi kan kemana kami belum tahu,” ujar Suryani.
Terkait akan mengganggu lalu lintas dan membahayakan keselamatan, Suryani mengaku juga khawatir. Namun, ia terpaksa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Kalo saya sebenarnya khawtir (tentang keselamatan), tapi mau bagaimana lagi, kami juga sudah 10 tahun berjualan di sini dari pada para pelanggan kami hilang ya saya juga terpaksa harus tetap di sini,” imbuhnya.
Suryani berharap, jika pedagang kaki lima dilarang berjualan di depan toko pascarevitalisasi pasar, maka ia berharap Pemkab Kepahiang dapat memberikan lokasi baru yang strategis.
“Saya berharap, kedepan kalau tidak boleh lagi jualan depan toko, kami berharap pengelola pasar dapat memberikan lokasi berjualan yang layak dan bisa laris,” pungkasnya.(cj1)