Islam  

Niat Puasa Sunnah Senin dan Lafadz Doa Berbuka

berdoa
Ilusutrasi: Pexels

KEPAHIANG.PROGRES.ID – Mengungkapkan niat sebelum melaksanakan suatu ibadah merupakan praktik yang dianjurkan dalam ajaran Islam, termasuk saat menjalankan puasa sunnah pada hari Senin.

Berikut ini adalah niat puasa sunnah Senin dalam bahasa Arab, transliterasi Latin, dan terjemahan bahasa Indonesia.

Berdasarkan sumber dari NU Online, puasa pada hari Senin termasuk di antara puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah. Umat Islam diajak untuk berpuasa di hari Senin karena pada hari tersebut merupakan momen kelahiran dan juga wafatnya Rasulullah.

Penjelasan ini sejalan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, yang menyatakan:

“Nabi Muhammad saw ditanya tentang puasa pada hari Senin, maka beliau menjawab, ‘Pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu pula wahyu diturunkan kepadaku” (HR Muslim: 1162).

Niat Puasa Sunnah Senin

Berikut adalah dua versi bacaan niat puasa sunnah Senin yang dapat dibaca. Niat ini dapat dinyatakan pada malam hari sebelum menjalankan puasa, namun jika terlupa membacanya di malam hari, niat ini juga bisa dinyatakan pada siang hari sebelum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Berikut ini adalah bacaan niat puasa sunnah Senin:

1. Bacaan Niat Puasa Senin Singkat
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta’âlâ.”

2. Bacaan Niat Puasa Senin Lengkap

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah ta’ala.”

Keutamaan Puasa Sunah Senin

Puasa sunah Senin dianjurkan oleh Rasulullah karena memiliki sejumlah keutamaan. Keutamaan puasa sunah Senin ini dijelaskan dalam sejumlah hadits. Berikut ini uraiannya:

1. Kebiasaan Rasulullah SAW

Siti ‘Aisyah radhiyallu ‘anha pernah berkata:

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ

Artinya: Nabi SAW selalu menjaga puasa Senin dan Kamis. (HR Tirmidzi dan Ahmad).

2. Hari Disetorkannya Segala Amal

Diriwayatkan suatu ketika Usamah bin Zaid pergi bersama budaknya ke bukit Al-Qurâ. Saat itu kondisi Usamah berpuasa, sementara usianya sudah lanjut. Sang budak pun bertanya kepada Rasulullah SAW: Mengapa engkau berpuasa Senin-Kamis padahal engkau sudah lanjut usia? Usamah menjawab: Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Ketika Nabi ditanya tentang hal itu, beliau menjawab:

إِنَّ أَعْمَالَ الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيْسِ

Artinya: Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis.

Dalam hadits lain, Nabi Muhammad SAW bersabda:

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa. (HR Tirmidzi).

3. Pintu Surga Terbuka

Keutamaan lain dari dianjurkannya puasa Senin yaitu pada hari tersebut pintu-pintu surga terbuka. Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah berikut ini:

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ

Artinya: Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan. (HR Muslim, No. 4652)

4. Hari Lahir dan Wafatnya Rasulullah

Puasa sunnah Senin juga dianjurkan karena Rasulullah dilahirkan pada hari Senin. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim berikut ini:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ:‏ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

Artinya: Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku. (HR Muslim: 1162).

Pernyataan terkait hari wafatnya Rasulullah SAW kembali diperjelas sebagaimana hasil analisis ulama besar bernama Muhammad bin Sulaiman al-Manshurfuri dan seorang astrolog (ahli ilmu falak) bernama Mahmud Pasha yang mengemukakan bahwa Nabi Muhammad SAW wafat pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal 632 M.

Doa Buka Puasa

Doa buka puasa sunah Senin pada dasarnya sama saja dengan doa buka puasa pada umumnya. Ada beberapa versi doa berbuka puasa yang dapat dibaca umat muslim yang bersumber dari berbagai riwayat shahih.

Berikut ini doanya dalam bahasa Arab lengkap dengan terjemahan bahasa Indonesia:

1. Riwayat Mu’adz bin Zuhrah

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu.

Artinya: “Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka.”

2. Riwayat Abdullah bin ‘Umar

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Arab Latin: Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah.

Artinya: “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah.”

3. Kitab Fathul Mu’in juz 2 halaman 279

Menjelaskan bahwa doa buka puasa yang baik adalah sesuai dari HR Mu’adz bin Zuhrah. Akan tetapi, bukan berarti lafal doa yang diriwayatkan oleh Abdullah bin ‘Umar tidak bisa dibaca, melainkan dapat dilafalkan ketika berbuka hanya menggunakan air.

Adapun penjelasannya:

وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ – مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.

Artinya: “Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka ‘Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika aftharthu’ dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: ‘Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah’.”

4. Kitab Haqsyiyah Iqna karya Sulaiman Bujairimi

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika ‘alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi’al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu.

Artinya: “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan Insyaallah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya.”

Itulah bacaan atau lafad niat puasa Senin beserta lafadz berbukanya disertai hadits. Semoga artikel ini bermanfaat.


Exit mobile version