Gunung Es Terbesar Dunia “A23a” Bergerak Setelah 37 Tahun Tertahan di Laut

gunung es
Gunung Es (FruityLogic.com)

KEPAHIANG.PROGRES.ID – Pada Jumat, 24 November 2023, ilmuwan mengonfirmasi pergerakan gunung es terbesar di dunia, A23a, yang sekarang bergerak melewati ujung utara Semenanjung Antartika menuju Samudra Selatan. Citra satelit terbaru menunjukkan perlahan bergeraknya gunung es setelah 37 tahun terdampar di dasar laut.

Gunung es ini memiliki luas hampir 4.000 kilometer persegi, setara dengan tiga kali ukuran Kota New York. Setelah terpisah dari garis pantai Antartika pada tahun 1986, A23a terdampar di Laut Weddell dan sekarang kembali bergerak, menurut Survei Antartika Inggris.

Citra satelit time-lapse yang diposting oleh Survei Antartika Inggris memperlihatkan perjalanan gunung es ini keluar dari Laut Weddell setelah “melahirkan” pada bulan Agustus 1986.

Awalnya, gunung es ini menjadi tempat stasiun penelitian Soviet sebelum terbentuk pada tahun 1986. Meskipun tidak jelas penyebab pergerakannya setelah 37 tahun, ilmuwan menyatakan bahwa waktunya mungkin baru saja tiba.

Dr. Andrew Fleming, seorang pakar penginderaan jauh dari Survei Antartika Inggris, menyatakan bahwa sejak 1986, gunung es ini terus mengecil hingga kehilangan pegangan dan mulai bergerak.

A23a kemungkinan akan terlempar ke Arus Sirkumpolar Antartika, mengikuti jejak yang kemudian dikenal sebagai lorong Gunung Es. Arus ini sama yang digunakan oleh penjelajah terkenal Ernest Shackleton pada tahun 1916 untuk melarikan diri dari Antartika setelah kehilangan kapalnya, Endurance.

Pergerakan ini terjadi setelah bongkahan besar Lapisan Es Brunt di Antartika lepas sekitar 10 bulan sebelumnya. Gunung es sebesar dua Kota New York ini terletak di seberang Laut Weddell dari lapisan es Larsen C yang runtuh tahun lalu.

Ilmuwan berencana untuk memantau lintasan pergerakan A23a dengan cermat, karena pergerakan gunung es sebesar ini sangat jarang terjadi. Saat semakin kuat, A23a kemungkinan akan terlempar ke Arus Lingkar Kutub Antartika, mengarahkannya ke Samudra Selatan melalui lorong gunung es.

Alasan gunung es ini bergerak sekarang masih belum jelas, tetapi ilmuwan memperkirakan bahwa seiring waktu, ia mungkin akan sedikit menipis dan mendapatkan daya apung ekstra yang memungkinkannya terangkat dari dasar laut dan didorong oleh arus laut. A23a, sebagai salah satu gunung es tertua, mungkin akan kembali mendekati pulau Georgia Selatan, menimbulkan potensi masalah bagi satwa liar Antartika.


Exit mobile version