29,3% Balita di Kabupaten Kepahiang Alami Stunting

PROGRESKEPAHIANG.com – Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepahiang, sebanyak 29,3% Balita di Kabupaten Kepahiang terindikasi mengalami stunting atau kerdil atau juga disebut cebol.

Plt Kepala Dinkes Kepahiang Saprialis Gani mengatakan, angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 18,3%. Namun, angka stunting pada 2016 terbilang menurun drastis. Ada penurunan 20,4% karena pada tahun 2015, jumlah balita yang mengalami stunting berada pada angka 38,7.

“Hasil pemantauan status gizi (PSG) dari tahun 2015 sampai 2017, jumlah balita stunting naik turun. Tahun 2017, balita stunting berada pada 29,3%,” terang Saprialis pada acara sosialisasi Germas di Guest House Kepahiang, Selasa (22/05/2018).

Lalu, bagaimana mencegahnya? Saprialis menerangkan, konsumsi protein dinilai berpengaruh pada pertambahan tinggi dan berat badan anak yang berusia di atas 6 bulan.

Siswi dari SMAN 1 Kepahiang menerima penghargaan peraih nilai try out SNMPTN PDIP terbaik. Penyerahan dilakukan Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Hj. Elva Hartati, S.IP, MM didampingi Bupati Kepahiang Dr. Ir. Hidayattullah Sjahid, MM, Ketua TP PKK Efie Hidayat, Anggota DPRD Kepahiang Edwar Samsi, S.IP, MM dan Meri Hartati | Foto: Amin/PROGRES KEPAHIANG

“Anak-anak yang kurang protein sejak dalam kandungan rentan mengalami stunting. Setidaknya anak mendapat protein 15 persen dari total asupan kalori. Sumber protein ini bisa didapat dari sayuran, seperti kacang-kacangan, umbi-umbian, biji-bijian dan hewani seperti daging sapi, ayam, ikan, telur dan susu,” jelas Saprialis.

Acara ini dihadiri Anggota DPR RI Elva Hartati Murman, Bupati Kepahiang Hidayattullah Sjahid, Pejabat Kementerian Kesehatan, Ketua TP PKK Efie Hidayat, anggota DPRD Kepahiang Edwar Samsi dan tamu undangan lainnya.(pid)


Exit mobile version