KEPAHIANG.PROGRES.ID – Larik dalam puisi adalah baris-baris yang membentuk bait dalam puisi.
Larik bisa terdiri dari satu kata atau lebih, dan jumlah kata dalam setiap larik tidak harus sama. Larik berfungsi untuk mengatur ritme, rima, dan makna dalam puisi.
Contoh Larik dalam Puisi:
Puisi “Aku” karya Chairil Anwar
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Pada puisi di atas, setiap baris merupakan satu larik. Larik pertama terdiri dari empat kata, sedangkan larik kedua terdiri dari tiga kata. Kedua larik ini membentuk satu bait dalam puisi “Aku“.
Fungsi Larik dalam Puisi:
- Mengatur Ritme: Larik membantu menciptakan ritme atau irama dalam puisi. Pemilihan kata dan pengaturan larik dapat menghasilkan efek suara tertentu yang mendukung suasana dan makna puisi.
- Membentuk Rima: Larik juga berperan dalam membentuk rima, yaitu persamaan bunyi di akhir larik. Rima dapat memberikan keindahan dan keselarasan pada puisi.
- Menyampaikan Makna: Larik menjadi wadah bagi penyair untuk menyampaikan gagasan, perasaan, atau pengalamannya. Pemilihan kata dan susunan larik yang tepat dapat memperkuat makna puisi.
Contoh Lain Larik dalam Puisi:
Puisi “Padamu Jua” karya Amir Hamzah
Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Dalam puisi ini, setiap baris juga merupakan satu larik. Larik-larik tersebut membentuk bait-bait dalam puisi “Padamu Jua”.