Disdagkop Kepahiang Bangun Pasar Kepahiang dan Desa Bukit Menyan

Pasar Kepahiang
Pelaksanaan pembangunan 108 kios tertutup dan 48 los terbuka Pasar Kepahiang | Foto: RAHMAN JASIN/PROGRES KEPAHIANG

PROGRESKEPAHIANG.com – Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM) Kepahiang membangun 2 pasar. Yakni, Pasar Kepahiang dengan 108 kios tertutup dan 48 kios terbuka. Serta, los Pasar Desa Bukit Menyan, Bermani Ilir yang mampu menampung 200-an pedagang.

“Pasar Desa Bukit Menyan merupakan program 1000 pasar yang digulirkan Presiden Jokowi.  Bangunan pasarnya berupa los terbuka yang mampu menampung 200-an pedagang. Diharapkan bangunan los terbuka Pasar Desa Bukit Menyan ini dapat diselesaikan PT Aleandro Karya Utama tepat waktu,” jelas Kepala Disdagkop Kepahiang, Husni Thamrin, Kamis (12/10/2017).

Husni Thamrin | Foto: Rahman J/PROGRES KEPAHIANG

Dikatakan, Pasar Kepahiang yang dibangun itu terdiri dari 108 kios tertutup dan 48 kios terbuka. Ukuran kios dibuat sama. Yakni, 3 X 2,5 meter. Kios terbuka untuk menampunhg pedagang K5. Sehingga para pedagang K5 dapat menggelar lapak secara tertib.

“Kios tertutup dan los terbuka yang dibangun itu berada di 6 blok. Kios dan los yang dibangun akan diberikan kepada pedagang lama. Jadi, kita tidak melayani pedagang baru. Karena, jumlah kios dan los dibangun sama dengan jumlah pedagang lama,” papar Husni Thamrin.

Selain membangun Pasar Kepahiang dan Pasar Desa Bukit Menyan, Disdagkop juga tela berusaha mengurus penerbitan sertifikat tanah lokasi Pasar Kepahiang seluas 12.000 M2.

“Selama ini, lahan Pasar Begitu sertifikatnya turun, maka, Kemendag RI langsung mengucurkan dana pembangunannya senilai Rp 5,6 miliar. Pekerjaan dilaksanakan PT Jasa Cerah Mentari,” ujar Husni.

Dikatakan, hingga 2017, PAD yang dihimpun dari retribusi pasar di Kepahiang mencapai Rp 400 juta. Rp 350 juta diantaranya dari Pasar Kepahiang.

“Kita akan berusaha meningkatkan PAD dari pasar ini. Karena, sewa kios dan los pasar ini masih tergolong murah. Yakni bervariasi antara Rp 20 ribu, Rp 40 Ribu hingga Rp 130 ribu per kios. Begitu juga dengan tarif retribusi yang hanya Rp 1000 per lapak. Makanya kita terus berusaha meningkatkan kualitas bangunan hingga menyamankan pedagang dan pengunjung,’’ demikian Husni Thamrin.(rjs/adv)


Exit mobile version