Bertahun-tahun Pasar Terminal Merigi Terlantar, Dewan Minta Disdagkop Manfaatkan

Progres Kepahiang
Pasar terminal Merigi
Bangunan Pasar di belakang Terminal Merigi yang terlantar | Foto: Rahman J/PROGRES KEPAHIANG

PROGRES.ID, KEPAHIANG – Bangunan pasar di belakang Terminal Merigi di Kelurahan Durian Depun, Merigi, Kepahiang terlantar bertahun-tahun. Padahal, bangunan kios terbuka dan tertutup di pasar itu sudah dibangun permanen dan sudah beberapa kali direnovasi. Namun, hingga kini, bangunan pasar itu belum termanfaatkan secara optimal.

“Selama ini, di lokasi terminal itu sudah dijadikan lokasi pekan Selasa. Jadi, setiap hari Selasa, terminal itu berubah menjadi pasar tradisional. Namun, bangunan pasar di belakang terminal itu yang belum termanfaatkan sampai saat ini,’’ ujar anggota DPRD Kepahiang, Edwar Samsi, Rabu, (11/10/2017)

Wakil rakyat asal Dapil I Kepahiang ini meminta Pemkab Kepahiang melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop) Kepahiang untuk segera menggarap dan memanfaatkan bangunan pasar yang terlantar itu.

“Kita tidak boleh menelantarkan bangunan yang dibangun dengan uang negara. Karena, penelantaran aset daerah ini tergolong perbuatan melawan hukum. Jadi, kita minta dinas terkait untuk segera melakukan langkah-langkah. Sehingga peran dan fungsi pasar itu benar-benar bermanfaat,’’ kata Edwar Samsi.

Selama ini lanjut Edwar, ada pasar tradisional di perbatasan wilayah Desa Pulogeto Baru – Bumisari. Pasar kagetan ini muncul setiap hari Jum’at pagi. Karena lokasinya berada di pinggir jalan lintas Kepahiang – Curup, maka, aktivitas pasar itu acapkali mengganggu arus lalu lintas di jalan raya.

anggota DPRD Kepahiang Edwar Samsi
Edwar Samsi, S.IP, MM

“Dinas terkait perlu melakukan dialog dengan para pedagang pasar trasional di perbatasan Pulogeto – Bumisari itu. Sehingga dari dialog dengan para pedagang itu akan diketahui apakah para pedagang bersedia menempati bangunan pasar di Terminal Merigi atau tidak. Jika tidak mau tentu para pedagang akan menyampaikan alasannya. Begitu juga sebaliknya,’’ papar Edwar Samsi.

Sedangkan Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi Kepahiang, Husni Thamrin melalui Kabag Humas dan Protokol Setda Kepahiang, Poneto menjelaskan bahwa pihaknya akan berusaha mengoperasikan bangunan pasar di belakang Terminal Merigi.

“Kita sudah memberikan kesempatan pedagang untuk menempati kios pasar itu secara gratis. Tapi, para pedagang belum juga bersedia pindah dari Pekan Jum’at ke pasar itu. Padahal kita sudah melakukan sosialisasi,’’ tutur Poneto.

Poneto, S.Sos | Foto: Rahman J/PROGRES KEPAHIANG

Menurut Poneto, aktivitas pasar di belakang Terminal Merigi itu akan bergerak jika terminal dioperasikan secara maksimal. Sebab selama ini terminal juga belum difungsikan. “Kalau terminal difungsikan, maka, pasarnya pun akan ramai dengan sendirinya,’’  kata Poneto. (rjs)