KEPAHIANG, PROGRES.ID – Komisioner KPU Kabupaten Kepahiang Supran Efendi mengatakan, penerapan pemilihan secara elektronik (e-Voting) sudah harus diterapkan pada pemilihan skala kecil. Pasalnya, untuk menerpaakn e-Voting pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Gubernur dan Wakil Gubernur akan membutuhkan dana besar dan sosialisasi yang matang.
“Untuk menerapkan e-voting, infrastrukturnya harus menunjang terlebih dahulu. Beberapa kecamatan di Kabupaten Kepahiang misalnya, geografisnya tidak sama, tentu akan kesulitan (jika menerapkan e-voting tanpa infrastruktur telekomunikasi yang memadai),” terang Supran pada wawancara broadcast Kepahiang TV beberapa waktu lalu.
Kesiapan yang harus disiapkan terlebih dahulu, lanjut Supran, adalah terpenuhinya infrastruktur listrik dan telekonumikasi.
“Harus siap, listrik tidak boleh mati, sinyal harus mendukung dan sebagainya. Kalau itu tidak siap, susah,” imbuhnya.
Menurut Supran, e-Voting memang memiliki keunggulan, yakni bisa mendapatkan hasil penghitungan suara sesaat setelah pemungutan suara dilakukan.
“Memang bagus, hasilnya bisa kita ketahui saat itu juga. Tapi kekurangannya tentu biayanya mahal sekali. Pemungutan suara yang seperti sekarang saja luar biasa kita butuh dananya, apalagi dengan e-Voting,” terangnya.
Supran menyarankan, pemungutan suara secara e-Voting bisa dimulai dari skala kecil sebelum diterapkan untuk skala yang lebih besar, seperti Pilkada.
“Bisa dimulai dulu, misalnya seperti di OSIS, atau Pilkades mungkin. Itu harapannya,” jelas Supran.(pid/red)