PROGRESKEPAHIANG.com – Salah seorang warga dituding tengah membangun rumah pribadi di lahan yang disebut-sebut masih milik SMA Negeri 1 Bermani Ilir (BI). Akibatnya, sengketa antara SMAN 1 BI dan warga pun terjadi. Bahkan, Kepolisian pun turun tangan menengahi hal ini.
Warga yang sedang membangun rumah mengklaim sebagai pemilik sah, karena memegang Surat Keterangan Tanah (SKT), sementara SMAN 1 BI mengaku memiliki sertfiikat.
Pada akhirnya, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kepahiang pun diminta mengukur ulang lahan milik SMA Negeri 1 BI. Warga yang membangun rumah pun diminta Kepolisian menghentikan sementara aktifitas pembangunan.
Sementara itu, Wakil Bupati Kepahiang Netti Herawati mengaku akan meminta sejumlah pihak, baik Kepolisian, BPN, Dinas Dikpora dan Pemerintah Kecamatan BI untuk tenang dan tidak menjadikan permasalahan ini menjadi kasus yang kurang sedap disajikan.
“Permasalahan seperti ini kita harus melibatkan semua pihak, mulai dari pihak yang bersengketa, yakni warga dan SMAN 1 Bermani, kemudian pihak BPN dan Dinas Dikpora. Kalau kita musyawarahkan dengan baik dan konsekwen tentu semua permasalahan bisa tuntas,” terang Netti.(pid)