Berita  

Gempa Besar 7,6 SR Mengguncang Jepang

Redaksi Progres
Tanah retak terlihat di Wajima, Ishikawa, Jepang pada Senin, 1 Januari 2024, /Kyodo News via AP

KEPAHIANG.PROGRES.ID– Gelombang tsunami telah muncul di beberapa wilayah barat Jepang menyusul gempa bermagnitudo 7,6 yang menggetarkan wilayah Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa.

Otoritas Jepang telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk semua wilayah pantai barat negara tersebut.

Badan Meteorologi Jepang memperingatkan adanya potensi gelombang setinggi 5 meter, yang merupakan peringatan tertinggi.

Akibatnya, masyarakat di prefektur Ishikawa, Niigata, Toyama, dan Yamagata dievakuasi dari daerah pesisir.

Laporan Japan Times menyebutkan bahwa gelombang setinggi lebih dari 1,2 meter telah mencapai Pelabuhan Wajima di Semenanjung Noto, Ishikawa, sekitar pukul 16:21 waktu setempat.

Badan Meteorologi Jepang melaporkan bahwa orang yang terkena gelombang tsunami setinggi lebih dari 1 meter kemungkinan besar tidak dapat berdiri, bahkan berpotensi mengakibatkan kematian.

“Sangat mungkin tidak mampu berdiri, dengan potensi kematian,” menurut Badan Meteorologi dikutip the Japan Times, Senin (1/12/2023).

Meskipun ketinggian gelombang tsunami di Pelabuhan Wajima terus meningkat sejak munculnya gelombang pertama, pengukuran yang akurat tentang ketinggian gelombang belum dapat ditetapkan.

Peringatan tsunami besar dikeluarkan untuk wilayah Semenanjung Noto, merupakan peringatan tertinggi dari tiga peringatan yang dikeluarkan setelah gempa Tohoku pada Maret 2011.

Perdana Menteri Fumio Kishida mendorong penduduk yang berada di daerah yang berpotensi terkena dampak untuk tetap waspada terhadap gempa bumi yang kuat.

“Dan di daerah-daerah di mana tsunami diperkirakan akan terjadi, saya ingin meminta agar mereka mengungsi sesegera mungkin,” ujarnya dalam konferensi pers di Tokyo.

Gempa susulan terjadi di Semenanjung Noto setelah gempa utama dengan magnitudo 7,6 tersebut.

Tujuh gempa bumi dengan kekuatan 5,0 atau lebih telah terjadi di wilayah Noto, Ishikawa, atau di lepas pantai Semenanjung Noto pada pukul 5:40 sore, sementara sembilan gempa bumi terjadi di seluruh Jepang.

Gelombang tsunami dengan ketinggian 80 cm mencapai Prefektur Toyama sekitar pukul 16.35, sementara gelombang 0,4 meter juga tercatat di Kashiwazaki, Prefektur Niigata, pada pukul 16.36.

Pelabuhan Kanazawa di Ishikawa mengalami gelombang 40 cm sekitar pukul 17.04, dan gelombang juga dilaporkan di prefektur Yamagata dan Pulau Sado, Niigata.

Peringatan tsunami juga dikeluarkan untuk prefektur Fukui, Hyogo, Hokkaido, Aomori, Akita, Kyoto, Tottori di sisi Laut Jepang, serta Kepulauan Oki yang merupakan bagian dari Prefektur Shimane.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi menyatakan kepada wartawan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan kelainan dari pembangkit listrik tenaga nuklir di seluruh Jepang.

Operator pembangkit listrik nuklir Tepco juga mengkonfirmasi bahwa tidak ada dampak pada sistem tenaga utama ataupun pada pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima No. 1 dan 2 akibat gempa tersebut.

Pembangkit listrik nuklir Fukushima No. 1 telah tidak beroperasi sejak mengalami kerusakan akibat Gempa Besar Jepang Timur dan tsunami pada 11 Maret 2011.

Tepco terus memantau dampak gempa tersebut terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kashiwazaki-Kariwa di Prefektur Niigata.  Gempa ini juga dirasakan di Tokyo dan di wilayah Kanto secara keseluruhan.

 

 

Sumber: CNBC Indonesia