Berita  

Nasib Gaza Ngambang, KTT Pemimpin Arab di Kairo Gagal Hasilkan Solusi untuk Konflik Gaza

Redaksi Progres
perang israel vs palestina/istimewa

KEPAHIANG.PROGRES.ID– Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang melibatkan pemimpin Arab di Kairo pada tanggal 21 Oktober 2012 mengutuk serangan Israel terhadap Gaza, tetapi sayangnya, pertemuan tersebut tidak menghasilkan solusi konkret untuk mengatasi konflik di Gaza.

Mesir menjadi tuan rumah pertemuan ini dan berharap agar para peserta dapat bersatu dalam mendukung perdamaian serta melanjutkan upaya Palestina untuk mendapatkan status negara yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

Namun, sayangnya, pertemuan tersebut berakhir tanpa kesepakatan bersama. Hal ini terjadi dua minggu setelah konflik yang telah menewaskan ribuan orang dan mengakibatkan bencana kemanusiaan di wilayah Gaza yang terisolasi dan dihuni oleh 2,3 juta penduduk.

Para diplomat yang menghadiri pertemuan ini tidak optimis akan terjadi kemajuan signifikan. Pada saat itu, Israel bersiap untuk melakukan invasi darat ke Gaza dengan tujuan untuk menghancurkan kelompok Hamas yang telah melancarkan serangan pada 7 Oktober, yang menyebabkan kematian 1.400 orang.

Sementara negara-negara Arab dan Muslim menyerukan penghentian serangan Israel, negara-negara Barat cenderung lebih fokus pada penyediaan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil yang terdampak.

Raja Yordania, Raja Abdullah, mengecam kurangnya respons global terhadap serangan Israel dan menyuarakan perlunya pendekatan yang adil terhadap konflik Israel-Palestina. Dia merasa bahwa dunia Arab merasa bahwa nyawa warga Palestina tampaknya kurang berharga dibandingkan nyawa warga Israel.

“Pesan yang didengar dunia Arab adalah bahwa nyawa orang Palestina tidak begitu berarti dibandingkan nyawa orang Israel,” katanya, seperti dikutip Reuters.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dengan tegas menyatakan bahwa warga Palestina tidak akan dipaksa meninggalkan tanah mereka, meskipun situasi konflik yang berlarut-larut.

“Kami tidak akan pergi, kami tidak akan pergi,” katanya.

Beberapa negara Eropa seperti Prancis, Inggris, dan Jerman menyuarakan desakan untuk koridor kemanusiaan ke Gaza sebagai langkah menuju gencatan senjata. Italia juga menekankan pentingnya menghindari eskalasi konflik.

Amerika Serikat (AS), sebagai sekutu terdekat Israel, hanya mengirimkan perwakilan tanpa memberikan pidato di depan umum dalam pertemuan tersebut.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan tujuan utama KTT ini adalah untuk mendengarkan satu sama lain.

“Namun, kami memahami bahwa kami perlu bekerja lebih banyak bersama-sama” dalam berbagai isu termasuk situasi kemanusiaan, menghindari eskalasi regional dan proses perdamaian Palestina-Israel,” tambahnya.

Pada saat itu, Israel telah bersumpah untuk menghancurkan kelompok militan Hamas yang didukung oleh Iran sebagai respons terhadap serangan mereka pada 7 Oktober, yang menjadi serangan paling mematikan dalam sejarah Israel.

Mereka juga memerintahkan warga Palestina untuk pindah ke selatan Gaza demi keselamatan mereka, meskipun wilayah selatan Gaza juga terkena serangan udara Israel.

 

sumber: CBNC Indonesia