Review Film The Legend of Zorro, Chemistry yang Kuat Antara Antonio Banderas dan Catherine Zeta-Jones

Redaksi Progres
Review Film The Legend of Zorro/istimewa

KEPAHIANG.PROGRES.ID– Film The Legend of Zorro di sutradarai oleh Martin Campbell dirilis pada tahun 2005.
Pemeran Utama:

  • Antonio Banderas sebagai Don Alejandro de la Vega/Zorro
  • Catherine Zeta-Jones sebagai Elena Montero
  • Rufus Sewell sebagai Armand
  • Adrián Alonso Barona sebagai Joaquin de la Vega
  • Phil Méheux sebagai Lord Dillingham
  • Nick Chinlund sebagai Jacob McGivens
  • Gustavo Sánchez Parra sebagai Guillermo Cortez

Sinopsis:

Setelah sekuel film pertamanya, “The Mask of Zorro,” film “The Legend of Zorro” kembali menghadirkan petualangan dari pahlawan legendaris Zorro. Kali ini, Zorro (diperankan oleh Antonio Banderas) harus menghadapi tantangan baru dalam menjaga keadilan dan melindungi rahasia identitasnya.

Cerita dimulai ketika Elena Montero (diperankan oleh Catherine Zeta-Jones) meninggalkan Zorro setelah dia melanggar janjinya dan bertemu dengan Armand (diperankan oleh Rufus Sewell), seorang bangsawan Perancis.

Namun, ketika terjadi ledakan misterius di padang pasir, Zorro menemukan bahwa Armand memiliki agenda tersembunyi yang mengancam keamanan dan kebebasan orang-orang.

Review:

“The Legend of Zorro” merupakan sekuel yang dinamis dan menghibur dari film sebelumnya. Martin Campbell berhasil menghadirkan aksi yang memukau dengan balutan drama dan intrik politik yang menarik.

Antonio Banderas kembali memerankan peran Zorro dengan karisma yang tak terbantahkan, sementara Catherine Zeta-Jones memberikan penampilan yang kuat sebagai Elena Montero, memberikan nuansa emosional yang mendalam pada cerita.

Rufus Sewell juga memberikan penampilan yang menakutkan sebagai Armand, dengan berhasil menampilkan sisi jahat dan manipulatif karakternya.

Chemistry antara para pemain utama, terutama antara Banderas dan Zeta-Jones, juga menjadi salah satu poin kuat dari film ini.

Dari segi visual, film ini menyajikan adegan-adegan aksi yang spektakuler dan cinematografi yang memukau.

Setiap adegan pertarungan Zorro di atas kuda dengan menggunakan pedangnya memberikan kepuasan tersendiri bagi para penggemar genre ini.

Namun, meskipun film ini menghadirkan aksi yang seru, beberapa kritikus menyayangkan bahwa cerita tidak sepenuhnya mendalam dan terlalu bergantung pada formula klise dari film-film sebelumnya.

Selain itu, beberapa plot hole dan ketidakkonsistenan dalam pengembangan karakter juga menjadi kelemahan film ini.

Secara keseluruhan, “The Legend of Zorro” tetap berhasil menghibur dengan aksi yang menegangkan dan penampilan yang kuat dari para pemainnya.

Bagi para penggemar Zorro dan film-film petualangan, ini merupakan tontonan yang layak untuk dinikmati.

Meskipun memiliki beberapa kelemahan dalam pengembangan cerita dan karakter, “The Legend of Zorro” tetap berhasil menjadi sekuel yang menghibur dengan aksi yang memukau dan penampilan yang kuat dari para pemainnya.