KEPAHIANG.PROGRES.ID– Film laga Indonesia yang penuh aksi, “Algojo: Perang Santet,” tiba di layar perak pada 8 September 2016, membawa sinematografi yang seru dan menyajikan pandangan yang unik tentang pertarungan melawan praktik-praktik magis yang gelap. Disutradarai oleh Rudi Soedjarwo, ini adalah film pertama yang melibatkan Rudi Soedjarwo dalam genre laga.
Sinopsis:
“Algojo: Perang Santet” mengikuti kisah seorang pemuda bernama Desta (diperankan oleh Darius Sinathrya), yang memiliki kemampuan luar biasa untuk melawan santet.
Desta telah muak dengan kejahatan yang dilakukan oleh para koruptor dan manipulasi yang merajalela di masyarakat.
Film ini membawa penonton pada perjalanan Desta yang penuh aksi dan ketegangan, karena dia memutuskan untuk mengambil tindakan ekstrem untuk menghentikan para koruptor dan memerangi santet yang merasuki kota dengan kekuatan merah, kuning, dan hijau.
Dengan kemampuan khusus yang dimilikinya, Desta berusaha membuat para koruptor takut dan memberikan pelajaran kepada mereka.
Dia juga berusaha membersihkan kota dari pengaruh negatif santet yang telah merusak banyak orang. Seiring berjalannya cerita, Desta akan menghadapi tantangan besar dan mengungkap konspirasi gelap yang melibatkan dunia paranormal dan politik.
Film ini menggambarkan perjuangan seorang pahlawan modern yang berusaha membawa keadilan dan melawan praktik-praktik gelap yang merongrong masyarakat
. Dalam perangnya melawan santet, Desta tidak hanya harus menghadapi kekuatan magis tetapi juga perlawanan sengit dari para koruptor yang berkuasa.
“Algojo: Perang Santet” bukan hanya film laga yang penuh aksi, tetapi juga sebuah cerita tentang keberanian, tekad, dan keadilan.
Dengan Darius Sinathrya sebagai pemeran utama, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang memikat, memadukan elemen-elemen mistik dan perjuangan manusia melawan ketidakadilan.
Dalam film ini, penonton akan dibawa ke dalam dunia di mana kekuatan magis dan kebaikan berbentrok dalam perang yang sangat intens.