Sinopsis Film Primitif, Cerita Seram, Aksi dan Eksotisme Budaya dalam Pencarian Artefak Kuno

Redaksi Progres
Sinopsis Film Primitif/istimewa

KEPAHIANG.PROGRES.ID– “Primitif” adalah sebuah film horor dewasa Indonesia yang dirilis pada tahun 1978.

Film ini disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra, seorang maestro dalam genre horor Indonesia.

Dengan deretan bintang seperti Rukman Herman, Barry Prima, Enny Haryono, dan Jafarpree York, “Primitif” menawarkan kisah yang menegangkan dan penuh misteri.

Pemeran Utama:

  • Rukman Herman sebagai Bisma
  • Barry Prima sebagai Amri
  • Enny Haryono sebagai Rika
  • Jafarpree York sebagai Lahang
  • Michael Kelly
  • Eva Arnaz
  • Yayuk Suseno
  • Rengga Takengon
  • Johann Mardjono sebagai Tommy
  • Youstine Rai

Sinopsis:

Film ini bermula dengan sekelompok orang yang melakukan ekspedisi ke pedalaman hutan di Indonesia untuk mencari peninggalan bersejarah dan artefak kuno.

Amri (Barry Prima) dan Rika (Enny Haryono) adalah dua tokoh utama yang menjadi pusat dari cerita ini.

Mereka bergabung dengan Bisma (Rukman Herman) dan beberapa anggota tim lainnya dalam petualangan berbahaya ini.

Di tengah perjalanan, mereka menemukan sebuah desa terpencil yang dihuni oleh suku primitif.

Desa ini dipimpin oleh Lahang (Jafarpree York), seorang kepala suku yang memiliki kekuatan mistis.

Kehadiran para penjelajah ini segera memicu ketegangan antara suku primitif dan para pendatang.

Ketika malam tiba, teror mulai muncul. Satu per satu dari anggota ekspedisi mulai hilang secara misterius.

Tommy (Johann Mardjono) adalah salah satu korban pertama, dan hal ini menimbulkan ketakutan di antara anggota tim lainnya.

Mereka segera menyadari bahwa mereka tidak hanya berhadapan dengan kekuatan alam yang keras, tetapi juga dengan kekuatan supranatural yang mengancam nyawa mereka.

Rika, yang memiliki ikatan khusus dengan Amri, berusaha untuk mencari jalan keluar dari desa tersebut.

Mereka harus berhadapan dengan berbagai rintangan, termasuk jebakan yang dibuat oleh suku primitif dan serangan dari makhluk-makhluk gaib yang mengintai mereka dalam kegelapan.

Dalam klimaks film, pertarungan antara Amri dan Lahang menjadi puncak dari konflik.

Kekuatan fisik dan kecerdikan Amri diuji saat ia berusaha menyelamatkan Rika dan anggota tim lainnya dari cengkeraman teror yang menghantui mereka.

Primitif” menggambarkan kontras antara peradaban modern dan kehidupan suku primitif, dengan latar belakang keindahan dan kengerian alam Indonesia.

Film ini juga mengeksplorasi tema ketakutan manusia terhadap yang tidak diketahui dan bagaimana ketahanan serta keberanian dapat mengatasi ketakutan tersebut.

Selain itu, “Primitif” memberikan pesan tentang pentingnya menghormati budaya dan kepercayaan masyarakat setempat.

Eksplorasi dan ekspedisi yang dilakukan tanpa memperhitungkan nilai-nilai lokal dapat berujung pada konsekuensi yang mengerikan.

Kesimpulan:

Sebagai film horor dewasa, “Primitif” berhasil menghadirkan ketegangan dan sensasi yang kuat melalui narasi dan penggambaran visual yang intens.

Disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra, film ini menjadi salah satu karya yang menonjol dalam genre horor Indonesia di era 1970-an, dengan kombinasi yang apik antara cerita seram, aksi, dan elemen budaya.