KEPAHIANG.PROGRES.ID- Setelah menunggu dengan penuh antisipasi, serial “The Broken News” kembali dengan musim kedua yang menandai kembalinya Sonali Bendre ke panggung akting.
Dalam musim ini, Bendre memerankan Amina Qureshi, seorang editor idealis yang bertarung untuk menjaga integritas jurnalistik di tengah badai sensasionalisme media.
Sinopsis:
The Broken News – Season 2 menggali lebih dalam konflik yang membelah dunia jurnalistik antara kebenaran dan sensasionalisme.
Kita akan menyaksikan perubahan Radha Bhargava (Shriya Pilgaonkar) dari korban sistem menjadi pejuang kebenaran, sementara Dipankar Sanyal (Jaideep Ahlawat) terus berusaha mempertahankan dominasinya dengan mengejar rating dan kekuasaan.
Ulasan:
Dengan rating rata-rata 3.5/5, musim kedua ini dipuji karena eksplorasi yang mendalam tentang etika jurnalistik dan pencarian penebusan pribadi.
Serial ini tidak hanya menyoroti pertarungan di ruang redaksi, tetapi juga mengeksplorasi perjuangan personal yang mengarah pada dendam dan dominasi.
Pertarungan untuk Kebenaran:
Amina Qureshi, yang kini terpisah dari ideologi Radha, menemukan dirinya harus berjuang sendiri untuk mengungkap kebenaran.
Namun, pertanyaannya, apakah Amina dan Radha akan bersatu kembali untuk tujuan yang sama, atau apakah Amina harus menghadapi tantangan ini seorang diri?
Drama di Ruang Redaksi:
Musim ini menjanjikan konflik yang semakin intens antara dua saluran berita saingan, Josh 24/7 dan Awaaz Bharti.
Dari skandal makan siang hingga tragedi bunuh diri keluarga Kadam, serta berita-berita kontroversial lainnya, musim ini menghadirkan berbagai cerita yang menggugah di ranah media India.
Tanggal Rilis:
The Broken News – Season 2 telah tayang perdana pada tanggal 3 Mei 2024 di ZEE5.
The Broken News – Season 2 menawarkan pertarungan yang mendebarkan antara ‘sach’ (kebenaran) dan ‘sansani’ (sensasionalisme), yang melampaui batas ruang redaksi menjadi perjuangan pribadi untuk bertahan hidup.
Dengan kembalinya A dan penampilan kuat para pemerannya, musim ini tidak hanya menjanjikan drama yang mendalam, tetapi juga refleksi yang kuat atas realitas kehidupan media modern.