KEPAHIANG.PROGRES.ID – Yu Yu Hakusho, anime dan manga legendaris yang menakjubkan, telah memikat hati penggemar di seluruh dunia dengan kisah petualangan Yusuke Urameshi. Remaja nakal ini, setelah mati sementara, bangkit kembali sebagai seorang detektif roh, menuntun penontonnya ke dalam dunia manusia dan dunia roh, membentuk aliansi tak terkalahkan dengan Kuwabara, Kurama, dan Hiei.
Netflix baru-baru ini menggoda penggemar dengan merilis adaptasi live action Yu Yu Hakusho yang terdiri dari lima episode. Upaya ini mencoba memadatkan setengah dari cerita manganya menjadi kisah seru dalam kurang dari lima jam. Tetapi, apakah live action ini berhasil membangkitkan kisah klasik yang dicintai, ataukah ia malah mengecewakan penggemar setia?
Melalui permainan penulis skenario, tampaknya ada tekanan untuk memadatkan jalan cerita, yang berujung pada banyak perubahan signifikan. Beberapa adegan penting dan rincian krusial dihilangkan atau diubah, menghasilkan alur cerita yang tidak konsisten dan tidak sepenuhnya akurat dibanding versi manga.
Sayangnya, karakter-karakter utama tidak mendapatkan pengembangan yang memadai, membuat mereka tampak datar dan kurang menarik. Kehilangan arc Bakutou Ankoku Bujutsu Kai atau Dark Tournament merupakan kekurangan besar dalam live action ini.
Namun, ketika berbicara tentang efek khusus dan aksi pertarungan, live action Yu Yu Hakusho menawarkan hiburan yang cukup memuaskan. Meskipun banyak kekurangan, ada beberapa hal yang patut diapresiasi, seperti pemeran yang mampu menangkap esensi karakter anime, kostum yang cukup mirip dengan versi manga, dan musik yang mengingatkan pada anime aslinya.
Beberapa perubahan yang dihadirkan juga cukup menarik, termasuk sentuhan unsur modern dan elemen humor. Meskipun durasinya singkat, live action Yu Yu Hakusho tetap mampu memberikan hiburan.
Namun, bagi mereka yang sudah menjadi penggemar setia serial manga dan anime sejak tahun 90-an, mungkin tidak akan merasa sepenuhnya puas dengan adaptasi ini.
Bagaimana menurut Kamu?