KEPAHIANG.PROGRES.ID – Dalam tragedi jatuhnya pesawat Voepass di Sao Paulo, Brasil, yang merenggut 61 nyawa, ada secercah kisah haru yang patut diceritakan.
Sejumlah penumpang yang seharusnya berada di dalam pesawat nahas itu berhasil selamat berkat keterlambatan mereka.
Salah satu penumpang yang beruntung adalah Adriano Assis. Ketika tiba di bandara, ia merasa ada yang janggal.
Tidak ada informasi jelas mengenai keberangkatan pesawat dan ia kesulitan mendapatkan informasi dari petugas bandara. Berkat kegigihannya, Assis akhirnya tidak jadi menaiki pesawat tersebut.
“Saya merasa sangat beruntung. Jika saja saya tidak terlambat, mungkin saya juga menjadi korban,” ujar Assis kepada surat kabar lokal.
Kisah serupa juga dialami oleh beberapa penumpang lainnya. Mereka mengaku sempat berdebat dengan petugas bandara karena merasa sudah terlambat dan ingin tetap naik pesawat.
Namun, berkat ketegasan petugas, mereka akhirnya tidak jadi ikut dalam penerbangan maut itu.
Kesalahan Prosedur atau Takdir?
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai prosedur keamanan di bandara. Mengapa para penumpang bisa begitu mudah terlewatkan dan tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai jadwal penerbangan? Apakah ada kelalaian dari pihak maskapai atau bandara?
Pihak berwenang saat ini tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab kecelakaan ini. Selain faktor teknis, kemungkinan juga ada faktor human error yang turut berperan.