Islam  

Kapan Malam Lailatul Qadar? Kenali Tanda-tanda dan Keistimewaannya

Redaksi Progres
Gambar bintang yang baru lahir dari Teleskop James Webb/ Dublin Institute for Advanced Studies

KEPAHIANG.PROGRES.ID- Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa bagi umat Muslim selama bulan Ramadhan.

Pada malam tersebut, umat Islam dianjurkan untuk merendahkan diri, berdoa, memohon ampun, dan memuji Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Lailatul Qadar memperingati peristiwa penting dalam sejarah Islam ketika malaikat Jibril pertama kali membawa wahyu Allah kepada Nabi Muhammad SAW.

Biasanya, Lailatul Qadar jatuh pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Peristiwa ini diawali dengan penurunan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu Surat Al-Alaq ayat 1-5, yang diumumkan oleh malaikat Jibril.

Seperti dilansir dari Universitas Islam An Nuur Lampung dan Detik.com, berikut ini tanda-tanda Lailatul Qadar :

1. Cahaya Matahari Pagi Redup

Dalam ceramahnya UAS menyebut cahaya matahari pagi redup karena malaikat-malaikat turun (dari langit ke bumi hingga) cahayanya mengalahkan cahaya matahari.

Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu.” (HR Ahmad)

إن ليلة القدر ليلة سمحة طلقة لا حارة ولا باردة يطلع صبيحتها الشمس دائرة حمراء ليس لها شعاع

Artinya: “Sesungguhnya Lailatul Qadar adalah malam yang lembut, cerah, tidak panas dan tidak dingin. Pada pagi harinya matahari terbit bulat merah tanpa sinar.” (HR. Muslim)

2. Malam yang Tenang, Damai, dan Tidak Panas

Tanda malam lailatul qadar yang kedua adalah malam itu dipenuhi dengan ketenangan yang lebih baik dari biasanya.

Rasulullah SAW bersabda,

إنها ليلة سمحة طلقة لا حارة ولا باردة تجري على الناس رحمة فيها

Artinya: “Sesungguhnya malam itu adalah malam yang lembut, cerah, tidak panas dan tidak dingin. Pada malam itu turun rahmat kepada manusia.” (HR. Ahmad).

3. Bulan Nampak Separuh Bulat

Salah satu ciri alam pada malam Lailatul Qadar selanjutnya adalah kemunculan bulan yang hanya terlihat separuh bulatan. Sebagaimana dalam hadits,

“Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, ‘Kami pernah berdiskusi tentang Lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, ‘Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.’” (HR. Muslim).

4. Malam yang Penuh Cahaya

Malam lailatul qadar merupakan malam yang bercahaya baik di langit maupun di bumi.

Rasulullah SAW bersabda,

إنها ليلة طلقاء بيضاء كأنها صبح يومها لا تشبهها ليلة

Artinya: “Sesungguhnya malam itu adalah malam yang cerah putih seperti pagi harinya. Tidak ada malam yang menyerupainya.” (HR. Ahmad)

Namun, tidak semua orang dapat mendapatkan malam kemuliaan ini. Seorang muslim yang menghidupkan malam-malam Ramadhannya, memungkinkan baginya untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar tanpa disadari. Jadi, mengetahui ciri-ciri malam Lailatul Qadar itu bukan sesuatu yang pasti dan dapat dirasakan oleh semua orang.

5. Matahari Cenderung Berwarna Putih

Ruhyat Ahmad dalam buku Panduan Ramadhan: Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah menyebutkan hadits yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab RA,

هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةٍ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا

Artinya: “Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR Muslim no. 762).

Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar begitu sangat dinanti dan diharapkan bisa didapatkan oleh umat Muslim. Berikut ini keistimewaan dari malam Lailatul Qadar:

1. Malaikat Turun ke Bumi

Malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya dan mengaminkan setiap doa-doa yang dipanjatkan pada malam itu. Malaikat akan turun dengan membawa kedamaian kepada manusia yang memanfaatkan malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.

2. Penulisan Takdir dalam Satu Tahun di Lauhul Mahfuzh

Pada malam Lailatul Qadar, Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencatat seluruh takdir, mulai dari ajal, rezeki, dan lain sebagainya di Lauhul Mahfuzh selama satu tahun.

Oleh karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk selalu memperbanyak ibadah agar dirinya mendapatkan banyak rezeki dan keberkahan.

3. Malam Penuh Berkah

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menurunkan malam yang diberkahi dan menghapus segala dosa terdahulu umat Muslim yang beribadah ketika malam Lailatul Qadar.

Hal ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al Quran surat Ad-Dukhan ayat 3 yang berbunyi:

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan: 3).

Kapan Malam Lailatul Qadar?

Dalam buku Fiqih Wanita oleh M. Abdul Ghoffar, dijelaskan malam lailatul qadar jatuh pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Tepatnya, pada malam-malam ganjil di bulan tersebut, yakni malam dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh, dan dua puluh sembilan.

Pernyataan tersebut didasarkan pada sebuah hadits. Rasulullah SAW pernah bersabda:

يَ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ – رواه أحمد والبخاري وأبو داود

Artinya: “Lailatul qadar itu berada pada sepuluh malam yang terakhir dari bulan Ramadan.” (HR Ahmad, Al-Bukhari, dan Abu Dawud)
Keterangan tersebut sebetulnya dijelaskan pula dari salah satu riwayat dari Ubadah bin Ash Shamit dalam tafsir Ibnu Katsir. Rasulullah bersabda:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَيْلَةُ الْقَدْرِ فِيْ الْعَشْرِ الْبَوَاقِيْ, مَنْ قَامَهُنَّ ابْتِغَاءَ حِسْبَتِهِنَّ فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَغْفِرُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ, وَهِيَ لَيْلَةُ وِتْرٍ, تِسْعٌ أَوْ سَبْعٌ أَوْ خَامِسَةٌ أَوْ ثَالِثَةٌ أَوْ آخِرُ لَيْلَةٍ, وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ َ: إِنَّ أَمَارَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيْهَا قَمَراً سَاطِعاً سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ, لاَ بَرْدَ فِيْهَا وَلاَ حَرَّ, وَلاَ يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيْهَا حَتَّى تُصْبِحَ, وَإِنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيْحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً, لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ, وَلاَ يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ.

Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Lailatul Qadar (terjadi) pada sepuluh malam terakhir. Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam itu karena berharap keutamaannya, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang. Dan malam itu adalah pada malam ganjil, ke dua puluh sembilan, dua puluh tujuh, dua puluh lima, dua puluh tiga atau malam terakhir di bulan Ramadhan.”

Berdasarkan berbagai pendapat ulama, maka diprediksi bahwa malam Lailatul Qadar Ramadhan 2024 jatuh pada tanggal berikut.

• Malam 21 Ramadhan 2024: Minggu, 31 Maret 2024 malam Senin, 1 April 2024
• Malam 23 Ramadhan 2024: Selasa, 2 April 2024 malam Rabu, 3 April 2024
• Malam 27 Ramadhan 2024: Sabtu, 6 April 2024 malam Minggu, 7 April 2024
• Malam 29 Ramadhan 2024: Senin, 8 April 2024 malam Selasa, 9 April 2024

Malam Lailatul Qadar dianggap lebih baik daripada seribu bulan, mengingat keistimewaan sebagai malam turunnya wahyu pertama Allah kepada Nabi Muhammad SAW.

 

Sumber: CNBC Indonesia