Mengungkap Ilmu Grafologi, Terapi Menulis sebagai Kunci Kesehatan dan Peningkatan Mental

Redaksi Progres
lustrasi Ilmu Grafologi/istimewa

KEPAHIANG.PROGRES.ID- Ilmu Grafologi, atau yang lebih dikenal dengan Graphology, adalah suatu cabang ilmu yang digunakan untuk membaca karakter seseorang melalui tulisan tangan.

Menurut Muhammad Afif ST CHA, seorang Graphologist Terapi Menulis, Grafologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Grafo yang berarti menulis, dan logon yang artinya ilmu.

Afif memulai perjalanan dalam ilmu Grafologi sejak tahun 2014, terinspirasi oleh seorang mentor yang memiliki keahlian dalam bidang ini.

Dengan memperdalam pengetahuannya dan mendapatkan sertifikat, Afif terus mengasah keterampilannya dalam ilmu ini.

Graphology, menurut Afif, lebih difokuskan pada terapi menulis seseorang.

Sebagai contoh nyata, seorang pasien yang membutuhkan waktu 1 hingga 6 bulan untuk sembuh, ternyata dapat memperoleh kesembuhan dalam waktu kurang dari 1 bulan melalui terapi menulis.

Hal ini membuat terapi menulis menjadi sangat menarik untuk digeluti.

Dalam terapi menulis, ditekankan beberapa kaidah dari tarikan Grafologi. Antara lain, memiliki niat yang kuat, menulis dengan jelas baik huruf, kata, maupun kalimat, serta menulis tanpa coretan.

Selain itu, bersihkan semua huruf terutama huruf tengah untuk membentuk karakter jujur, seperti huruf b, g, y, j, dan z.

Afif mengungkapkan bahwa terapi menulis dapat menjadi bentuk terapi hati dan kesehatan yang dapat merubah seseorang menjadi lebih baik.

Penggunaan kata-kata positif setiap hari, seperti “saya membaik dan terus membaik, sekarang saya senang gembira, bahagia, dan selalu ada solusi,” dapat menjadi bagian dari terapi ini.

Terapi menulis ini bisa dilakukan selama 30 hari, dengan waktu 10 menit setiap hari pada pagi atau malam hari, dan dapat diaplikasikan oleh orang tua dan anak.

Afif menekankan bahwa hasilnya tidak hanya memberikan dampak pada individu, tetapi juga dapat membentuk mental keluarga yang berkualitas, menciptakan generasi yang baik, dan akhirnya, menjadikan negara lebih baik.

Afif berharap ilmu terapi menulis semakin dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat lebih luas.

“Biasakan menulis, terus menulis dengan kalimat tertentu, ambil pena dan buku mulailah menulis. Karena menulis adalah terapi jiwa,” tutupnya seperti dilansir dari RRI.co.id ,Senin (22/1/2024.