KEPAHIANG, PROGRES.ID – Kepolisian Resor (Polres) Kepahiang menggandeng Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfo) Kepahiang memberikan edukasi kepada masyarakat tentang ciri-ciri media yang terindikasi menulis berita bohong (hoax). Edukasi tentang ini disampaikan saat kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang antisipasi dampak penyebaran berita bohong (hoax) di Desa Talang Babatan Kecamatan Seberang Musi Kepahiang, Senin (18/11/2019).
“Berita bohong biasanya bersifat provokatif. Oleh karena itu cermati dulu kebenaran berita tersebut, cermati juga alamat situs yang dibagikan. Jangan sampai membagikan berita dari situs yang belum terverifikasi (Dewan Pers),” pesan Kepala Dinas Kominfo Persandian Statistik Kepahiang Kushadi Cahyadi.
Kushadi menuturkan, masyarakat harus proaktif memeriksa fakta dari berita yang dibagikan di media sosial. “Selain itu perhatikan juga keberimbangan berita tersebut. Jika hanya satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran berita secara utuh,” tutur Kushadi.
Terakhir, Kushadi berpesan agar masyarakat segera melapor jika ada berita bohong (hoax) yang beredar di sosial media. Bila perlu bergabung dalam grup diskusi masyarakat anti-hoax.
“Peran masyarakat juga penting dalam mengendalikan berita hoax. Bergabung di forum/grup anti-hoax juga bermanfaat dalam mencari kebenaran suatu berita. Jika menemukan situs atau konten berita bohong silakan adukan ke aduankonten@mail.kominfo.go.id,” pungkas Kushadi.
Untuk diketahui, pada acara yang dibuka oleh Camat Seberang Musi Zaidan Jauhari ini, Satuan Binmas Polres Kepahiang menghadirkan Kasat Binmas Ahmad Suhada dan Kadis Kominfo Kepahiang Kushadi Cahyadi sebagai narasumber. Peserta FGD ini adalah tokoh masyarakat dan warga Desa Talang Babatan. (pid)