KEPAHIANG.PROGRES.ID- Setiap hewan memiliki karakteristik uniknya, tetapi sepanjang sejarah, manusia telah mengaitkan banyak hewan dengan kematian dan nasib buruk.
Inilah 7 hewan yang dianggap sebagai simbol kematian dalam berbagai budaya, seperti dilansir dari Live Science.
1.Burung Enggang
Burung enggang di Afrika bagian selatan dan timur sering dianggap sebagai pembawa kematian dan kehancuran.
Di Zimbabwe dan Malawi, keberadaannya di atap rumah dianggap membawa sial.
Di Tanzania, burung ini dianggap sebagai pembawa jiwa yang mati dan roh yang marah.
2.Capung
Di Jepang, capung merah dianggap sebagai pembawa pesan arwah orang mati saat festival musim panas Obon.
Capung ini diyakini membawa pesan dari orang yang telah meninggal.
3.Burung Nasar
Meskipun memiliki kebiasaan makan bangkai, di Mesir kuno, burung nasar dianggap sebagai simbol kebersihan dalam kehidupan dan kematian.
Orang Mesir kuno bahkan memandangnya sebagai lambang dewa, maut, atau “ibu dari semua”.
4.Kelelawar
Kelelawar telah lama dikaitkan dengan kematian, terutama dalam budaya Māori di Selandia Baru.
Kelelawar dihubungkan dengan mitos burung nokturnal hokioi yang konon meramalkan kematian.
5.Burung Hantu
Aktif pada malam hari, burung hantu sering dianggap sebagai simbol kematian.
Dalam mitologi Romawi, suara burung hantu diyakini sebagai pertanda akan terjadinya kematian.
6.Burung Gagak
Gagak yang cerdas di Irlandia dianggap sebagai pertanda pertumpahan darah dalam cerita rakyat.
Gagak juga muncul sebagai sosok dewi perang dalam kepercayaan tersebut.
7.Tikus
Tikus, sebagai hewan pengerat, sering dikaitkan dengan kematian.
Sejarah mencatat Kematian Hitam pada abad ke-14 yang disebabkan oleh Yersinia pestis yang diyakini dibawa oleh tikus, meskipun penelitian terbaru menunjukkan manusia dan kutu memainkan peran lebih besar.
Melalui mitos, kepercayaan, dan observasi, hubungan antara manusia dan hewan terus membentuk narasi kehidupan dan kematian di berbagai budaya.