KEPAHIANG.PROGRES.ID – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menutup layanan cek IMEI (International Mobile Equipment Identity) untuk umum. Keputusan ini diambil setelah adanya insiden kebocoran data IMEI pada bulan Agustus 2023. Penutupan layanan ini menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya bagi masyarakat.
Meski demikian, layanan ini masih dapat digunakan bagi perusahaan pengimpor dan layanan telekomunikasi.
Alasan Penutupan:
Kebocoran data IMEI merupakan masalah serius yang dapat disalahgunakan untuk berbagai tujuan ilegal, seperti kloning ponsel atau penipuan. Untuk melindungi data pribadi masyarakat dan mencegah penyalahgunaan, Kemenperin memutuskan untuk menutup layanan cek IMEI bagi publik.
Dampak bagi Masyarakat:
Penutupan layanan ini membuat masyarakat tidak bisa lagi secara mandiri memeriksa legalitas ponsel mereka melalui situs Kemenperin. Hal ini dapat menyulitkan masyarakat dalam memastikan apakah ponsel yang mereka beli adalah produk resmi dan legal, terutama bagi mereka yang membeli ponsel bekas.
Alternatif Pengecekan IMEI:
Meskipun layanan cek IMEI Kemenperin ditutup, masyarakat masih bisa memeriksa IMEI ponsel mereka melalui situs resmi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC): https://www.beacukai.go.id/cek-imei.html. Selain itu, beberapa operator seluler juga menyediakan layanan cek IMEI melalui aplikasi atau website mereka.
Cara Cek IMEI via situs Beacukai
- Cukup buka link di atas
- Masukkan 15 digit nomor IMEI
- Isi kode captcha, lalu klik Send
Kesimpulan:
Penutupan layanan cek IMEI Kemenperin memang menimbulkan beberapa ketidaknyamanan bagi masyarakat dan industri telekomunikasi. Namun, keputusan ini diambil untuk melindungi data pribadi masyarakat dan mencegah penyalahgunaan IMEI. Masyarakat diharapkan tetap waspada dalam membeli ponsel dan memastikan legalitasnya melalui alternatif pengecekan yang tersedia.