Sinopsis Film Sangkuriang, Kisah Cinta dan Takdir Dalam Legenda Tangkuban Perahu

logo favicon progres kepahiang

KEPAHIANG.PROGRES.ID– Film epik Indonesia tahun 1982, “Sangkuriang,” mengangkat kisah legendaris Jawa Barat tentang asal usul gunung Tangkuban Perahu.

Disutradarai oleh Sisworo Gautama, film ini dibintangi oleh Suzanna dan Clift Sangra, menghadirkan cerita yang penuh intrik, cinta, dan takdir.

Pemeran dalam film “Sangkuriang” (1982) melibatkan sejumlah talenta yang memberikan kehidupan pada karakter-karakter penting dalam cerita legendaris ini.

Berikut adalah daftar pemeran utama:

  • Suzzanna sebagai Dayang Sumbi / Larasati: Seorang wanita yang terlibat dalam takdir yang rumit, dari kehamilan yang tidak diinginkan hingga pertemuan tak terduga dengan Sangkuriang.
  • Ratno Timoer sebagai Raja Prabangkara: Ayah dari Dayang Sumbi, seorang raja yang memiliki peran kunci dalam perjalanan Sangkuriang.
  • Ryan Hidayat sebagai Jaka Sona: Anak Dayang Sumbi yang lahir sebagai hasil dari peristiwa yang tragis, tumbuh menjadi pahlawan yang memainkan peran penting dalam cerita.
  • Clift Sangra sebagai Sangkuriang: Pahlawan utama yang turun gunung untuk memenuhi takdirnya, terlibat dalam kisah cinta yang rumit dengan Larasati.
  • Baun Gazali sebagai Lengser: Pegawai kerajaan yang membantu Dayang Sumbi dan kemudian diutuk menjadi anjing, memberikan latar belakang awal cerita.

Para pemeran ini memberikan penampilan yang kuat dan memukau, membawa kehidupan pada karakter-karakter legendaris dari mitos Jawa Barat ke dalam layar lebar.

Sinopsis:

Dayang Sumbi (Suzanna), karena malas mengambil teropong benangnya yang jatuh, mengeluarkan ucapan aneh: siapa pun yang membantunya akan dijadikan suaminya.

Lengser (Baun Gazali), seorang pegawai kerajaan, yang akhirnya membantu, menjadi pilihan.

Raja Prabangkara (Ratno Timoer), ayah Sumbi, marah mendengar kabar kehamilan putrinya dan mengutuk Lengser.

Sumbi diusir ke hutan, dan begitulah lahir Jaka Sona (Ryan Hidayat), yang dibesarkan oleh Tumang, anjing ajaib.

Ketika Sumbi meminta hati manjangan, Jaka menghadapi berbagai rintangan. Saat Tumang tewas dalam upaya melindungi pemuda itu, Sangkuriang (Clift Sangra) muncul sebagai manusia.

Dengan hati terpaksa, ia memenuhi keinginan Sumbi dan menyerahkan hati Tumang.

Namun, kisah ini menjadi semakin kompleks saat Sangkuriang turun gunung sebagai pahlawan rakyat yang melawan Prabangkara, yang ternyata adalah kakeknya sendiri.

Dalam perjalanan tersebut, Sangkuriang bertemu dengan Larasati (Suzanna), seorang wanita yang mencuri hatinya.

Mereka saling jatuh cinta, tanpa tahu bahwa Larasati adalah Sumbi yang menyamar untuk menghindari ayahnya.

Konflik mencapai puncak ketika Sangkuriang, yang tetap ngotot untuk menikahi Larasati, harus memenuhi syarat sulit: membendung Citarum, membuat danau, dan membangun perahu.

Dengan penuh determinasi, Sangkuriang berhasil menyelesaikan tugas-tugas tersebut, bahkan dengan menghadapi duel sengit dengan Prabangkara yang berujung pada kematian sang raja.

Meski usaha penyadaran Sumbi tidak membuahkan hasil, saat Sangkuriang hendak menciumnya, takdir berbicara.

Sumbi berubah menjadi bunga, dan perahu yang telah jadi ditendangnya, menjelma menjadi megahnya gunung Tangkuban Perahu.

“Sangkuriang” tidak hanya menggambarkan mitos Jawa Barat secara memukau, tetapi juga merangkai kisah cinta dan takdir yang memukau penonton.

Dengan akting cemerlang Suzanna dan Clift Sangra, film ini mengajak kita menyusuri alur waktu ke dalam keindahan legenda yang abadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *