KEPAHIANG.PROGRES.ID – Pasar tradisional tidak dapat dilepaskan dengan budaya di Indonesia. Pasar tradisional masih sangat akrab dan diminati sebagai pusat transaksi kebutuhan sehari-hari di sejumlah daerah di Indonesia.
Pengertian Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang melakukan transaksi secara langsung dalam bentuk eceran, baik dalam waktu sementara maupun tetap, dengan tingkat pelayanan terbatas.
Pasar tradisional dibangun dan dikelola oleh pemerintah, swasta, atau koperasi dengan tempat usupa kecil, menengah, dengan modal kecil, dan proses jual beli melalui tawar-menawar.
Ciri-ciri Pasar Tradisional
Pasar tradisional memiliki beberapa ciri-ciri utama, antara lain:
- Terjadi tawar-menawar harga antara penjual dan pembeli secara langsung
- Dibangun, dimiliki, dan dikelola oleh pemerintah daerah, swasta, atau koperasi
- Tempat usaha cukup beragam dan menyatu di lokasi yang sama
- Sebagian besar barang dan jasa yang ditawarkan merupakan produksi lokal
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Tradisional
Kelebihan:
- Penjual dan pembeli dapat berinteraksi langsung tanpa perantara
- Terdapat interaksi sosial yang berpengaruh pada keputusan dan kepuasan
- Lokasi dekat dengan pemukiman penduduk
- Harga lebih murah
Kekurangan:
- Area lokasi kurang nyaman
- Harus ada interaksi sosial antara penjual dan pembeli untuk memperoleh barang
Pasar tradisional menjadi pusat perbelanjaan bagi pedagang eceran, penjual makanan, dan ibu rumah tangga untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Keberadaannya hampir di setiap daerah dan memegang peran penting dalam roda perekonomian masyarakat.