Mengenal Kode-Kode dalam STNK, Gambarkan Identitas Motor yang Penting

Redaksi Progres
ilustrasi/kompas otomotif

KEPAHIANG,PROGRES.ID- Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) adalah dokumen penting yang dimiliki oleh setiap pemilik kendaraan bermotor di Indonesia. STNK bukan hanya sebuah kertas yang mencantumkan informasi dasar tentang kendaraan, tetapi juga mengandung sejumlah kode-kode yang memiliki fungsi penting. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi arti dari berbagai kode yang tertera dalam STNK dan mengapa mereka begitu relevan.

  1. Kode Registrasi Daerah (Wilayah):
    Kode ini menunjukkan daerah atau wilayah di mana motor tersebut terdaftar. Setiap daerah memiliki kode uniknya sendiri. Ini membantu dalam mengidentifikasi asal usul kendaraan dan mempermudah pelacakan jika diperlukan.
  2. Nomor Registrasi Kendaraan:
    Nomor ini adalah unik dan diberikan kepada setiap motor untuk mengidentifikasi kendaraan secara individu. Ini seperti nomor identitas pribadi kendaraan dan berperan penting dalam proses identifikasi kendaraan yang hilang atau dicuri.
  3. Nama Pemilik:
    STNK mencantumkan nama lengkap pemilik motor. Hal ini memastikan bahwa kendaraan ini terdaftar atas nama pemilik yang sah, dan identitas pemilik dapat diperiksa dengan mudah jika diperlukan.
  4. Alamat Pemilik:
    Alamat lengkap pemilik motor juga dicantumkan di STNK. Ini sangat penting karena harus cocok dengan informasi pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik saat akan melakukan perpanjangan STNK.
  5. Masa Berlaku:
    Kode atau informasi mengenai tanggal mulai dan berakhirnya masa berlaku STNK. Ini memberikan informasi tentang sejauh mana STNK masih berlaku dan apakah perlu diperpanjang.
  6. Nomor Identifikasi Kendaraan (VIN):
    Nomor ini adalah identifikasi unik untuk kendaraan itu sendiri. Motor dengan kopling manual akan memiliki kode MT, sementara motor matic akan memiliki kode AT. VIN digunakan secara luas untuk pelacakan dan identifikasi kendaraan.
  7. Jenis Kendaraan:
    Kode ini mengidentifikasi jenis kendaraan, seperti sepeda motor, sehingga pihak berwenang dapat dengan cepat membedakan jenis kendaraan yang ada di jalan.
  8. Merek dan Model:
    Informasi mengenai merek dan model motor membantu dalam mengidentifikasi karakteristik kendaraan dengan lebih detail.
  9. Tahun Pembuatan:
    Tahun di mana motor tersebut diproduksi oleh pabrik. Ini adalah informasi yang penting terutama dalam menilai usia kendaraan dan melacak sejarahnya.
  10. Warna Kendaraan:
    Warna eksterior atau bodi motor. Warna kendaraan bisa menjadi ciri khas yang membantu dalam mengidentifikasi kendaraan secara visual.
  11. Kapasitas Mesin:
    Informasi mengenai kapasitas mesin kendaraan, yang relevan untuk peraturan lalu lintas dan pajak kendaraan.
  12. Nomor Rangka dan Nomor Mesin:
    Identifikasi unik untuk rangka dan mesin kendaraan. Biasanya terletak di bodi atau rangka motor dan dicetak dari pabrik. Ini membantu dalam mengidentifikasi kendaraan dengan lebih rinci.
  13. Nomor Polisi (Plat Nomor):
    Nomor plat kendaraan yang terlihat di bagian depan dan belakang motor. Ini adalah identifikasi visual yang paling umum digunakan untuk kendaraan.
  14. Bulan dan Tanggal Pembuatan STNK:
    Informasi mengenai tanggal kapan STNK dikeluarkan. Ini mencatat kapan kendaraan terdaftar dan dapat memberikan petunjuk mengenai status perpajakan dan legalitas kendaraan.
  15. Tanda Tangan Pejabat yang Menandatangani STNK:
    Tanda tangan pejabat yang berwenang mengeluarkan STNK, ini diisi oleh kepolisian. Ini adalah bukti legalitas STNK.
  16. Nomor Seri STNK:
    Nomor identifikasi unik yang terkait dengan STNK tersebut. Ini membantu dalam melacak dan mengelola data terkait STNK.

Dengan demikian, kode-kode dalam STNK bukanlah sekadar sekumpulan angka dan huruf, tetapi merupakan elemen-elemen penting yang memberikan informasi mendalam tentang kendaraan dan pemiliknya. Memahami makna kode-kode ini dapat membantu pemilik kendaraan dalam menjaga legalitas dan memudahkan proses identifikasi kendaraan jika terjadi situasi darurat.