Mengapa Kemarau Picu Suhu Dingin? BMKG Kepahiang Jelaskan Sebabnya

Progres Kepahiang
Prakirawan BMKG
Prakirawan Stasiun Geofisika BMKG Kepahiang memantau perkembangan cuaca (Foto: Koko/PROGRES.ID)
Prakirawan BMKG
Prakirawan Stasiun Geofisika BMKG Kepahiang memantau perkembangan cuaca (Foto: Koko/PROGRES.ID)

KEPAHIANG, PROGRES.ID – Setiap memasuki musim kemarau, maka suhu akan terasa lebih dingin. Kondisi ini sudah terjadi di Kabupaten Kepahiang dan sekitarnya sejak beberapa waktu belakangan.

Prakirawan Stasiun Geofisika BMKG Kepahiang, Mirzam Wafiazis menjelaskan, penurunan suhu akan kian terasa sekira pukul 10.00 atau 11.00 malam.

“Stasiun BMKG Kepahiang sebenarnya lebih khusus meneleiti kegempaan, namun kami juga sedikit meneliti soal ini (penurunan suhu). Memang kondisi akhir-akhir ini mengalami penurunan drastis, bisa dirasakan pada jam 10.00, jam 11.00. Itu lebih dingin dibanding hari sebelumnya, sebelum masuk kemarau,” jelas Mirzam, Selasa (06/08/2019).

Stasiun Geofisika BMKG
Ruang monitor geofisika BMKG Kepahiang (Foto: Koko/PROGRES.ID)

Ia menuturkan, khusus di Bengkulu, penurunan suhu banyak dipengaruhi oleh pembentukan awan yang sedikit memasuki musim kemarau pada Agustus ini. Ini menyebabkan hawa panas yang masuk terpantul kembali sehingga memberikan efek cuaca yang dingin. Fenomena ini disebut dry intrusion atau intrusi udara kering.

“Bila awan yang terbentuk banyak, maka hawa panas ke bumi dapat tertahan, sementara saat ini karena sedikitnya pembentukan awan menyebabkan pantulan hawa panas tak tertahan di awan, mirip seperti efek rumah kaca. Selain itu ada juga faktor lain, yaitu angin. Angin yang datang dari wilayah Barat cukup, sedangkan kondisi awan yang sedikit otomatis membuat suhu menurun drastis,” tambah Mirzam.

Mirzam juga mengatakan, pada kondisi normal, suhu di Kabupaten Kepahiang rata-rata harian berkisar 25 atau 26 derajat celcius. Namun, saat ini suhu bisa turun hingga 20 atau 22 derajat celcius. BMKG memprediksi musim kemarau pada tahun ini akan sedikit lebih panjang dibanding tahun lalu.

“Musim kemarau sendiri mulai dari bulan Agustus ini dan kemungkinan berakhir hingga Januari tahun depan atau Februari,” pungkasnya.(koe)