Perambahan TWA Terus Terjadi Karena Aparat Tak Tegas

Progres Kepahiang
Progres Kepahiang

Jangan Tunggu Warga Bersikap Sendiri

PROGRESKEPAHIANG.com – Menurut tokoh masyarakat Kelurahan Keban Agung, Kecamatan Bermani Ilir, Usman Ahmad (42), perambahan hutan lindung (HL) mau pun Taman Wisata Alam (TWA) yang terjadi secara terus menerus akibat tidak adanya ketegasan aparat penegak hukum.

Aparat yang diam dan seolah-olah tak mengetahui atau membiarkan perambahan berlangsung, membuat para perambah betah dan tak terusik melakukan pelanggaran hukum.

“Akibat aparat keamanan, baik itu kepolisian atau BKSDA mungkin yang tak tegas, perambahan hutan terus terjadi. Karena dibiarkan, maka mereka sudah merasa seperti tinggal di lahan miliknya sendiri,” tegas Usman.

Jika aparat penegak hukum berniat memberantas perambahan TWA Bukit Kaba, lanjut Usman, warga siap bersaksi demi penegakan hukum.

“Kami siap menyediakan saksi, agar para perambah ini dihukum. Berapa pun yang dipinta aparat, kami sediakan saksinya,” imbuhnya.

Menurut Usman, kesabaran warga Keban Agung dan sekitarnya sudah mulai diujung tanduk, karena masyarakat menilai banjir dan longsor yang kerap terjadi saat musim hujan akibat dari perambahan yang sudah berlangsung lama.

“Jelas saja kesabaran kami ada batasnya. Kalau memang aparat tak berani bersikap, maka kami yang akan bersikap sendiri,” terangnya.

Baca: Warga Keban Agung Sebut Ada 146 KK Asal Sumsel Rambah TWA

Warga lainnya, Piperi (38) menjelaskan agar aparat penegak hukum dapat mengambil sikap segera.

“Jangan menunggu TWA rusak semua akibat dirambah, terus jangan pula menunggu korban banjir dan longsor terus terjadi. Kami punya ambang kesabaran,” jelasnya.(pid)