Tindaklanjuti Kesepakatan RDP Soal Pascabencana, Dewan Tinjau Tanjung Alam dan Air Hitam

Progres Kepahiang
Desa Tanjung Alam
Ketua DPRD Windra Purnawan, SP didampingi anggota DPRD lainnya dan manajemen PLN UPDK Bengkulu saat meninjau lokasi yang terdampak banjir (Foto: Humas DPRD/PROGRES.ID)
Desa Tanjung Alam
Ketua DPRD Windra Purnawan, SP didampingi anggota DPRD lainnya dan manajemen PLN UPDK Bengkulu saat meninjau lokasi yang terdampak banjir (Foto: Humas DPRD/PROGRES.ID)

KEPAHIANG, PROGRES.ID – Ketua DPRD Kepahiang Windra Purnawan bersama 5 anggota DPRD lainnya meninjau kondisi pascabencana banjir di Desa Tanjung Alam dan Air Hitam, Kecamatan Ujan Mas pada Jumat (06/12/2019). Peninjauan ke lokasi itu sebagai bentuk tindak lanjut Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) beberapa waktu yang lalu.

Manajemen PT PLN (Persero) UIK Sumbagsel UPDK Bengkulu juga hadir dalam peninjauan lokasi dua desa yang terdampak banjir tersebut.

Kepala Desa Tanjung Alam Arpan Tauzi mengapresiasi langkah DPRD Kepahiang yang cepat menindaklanjuti kesepakatan RDPU itu.

“Pada hari DPRD Kepahiang sudah menepati janjinya meninjau desa kami yang terdampak banjir. Ini adalah salah satu butir kesepakatan dalam berita acara RDPU. Kita apresiasi hal ini dan kami mewakili masyarakat merasakan kehadiran wakil kami menangani permasalahan pascabencana ini,” tutur Arpan.

Ia juga menjelaskan, saat musim penghujan kembali datang, warga Desa Tanjung Alam dan Air Hitam mulai khawatir bencana serupa dapat menerpa desanya kembali.

“Jika musim hujan seperti saat ini, kami selalu khawatir akan desa kami setelah mengalami banjir pertengahan tahun lalu. Kalau tak ada penanganan serius, maka ini bisa mengancam jiwa dan desa kami,” imbuh Arpan.

Sementara itu, Ketua DPRD Windra mengatakan, dampak adanya bendungan PLTA Musi tak dapat dipungkiri menjadi salah satu penyebab banjir.

Tinjau bendungan
Ketua DPRD Windra Purnawan, SP berbincang dengan Manajer PLN UPDK Bengkulu I Nyoman Buda disela-sela meninjau lokasi terdampak banjir di Desa Tanjung Alam (Foto: Humas DPRD/PROGRES.ID)

“Kita tidak bisa memungkiri bahwa salah satu penyebab banjir ini adalah karena bendungan PLTA Musi. Dengan menggunakan rakit tradisional tadi, kita sudah menyaksikan sedimentasi pada sungai yang mengelilingi Desa Air Hitam dan Tanjung Alam ini sudah sangat membahayakan. Tidak dipungkiri dengan adanya bendungan ini sedimentasi yang ada terjadi sampai ke hulu hingga menyebabkan genangan air. Jadi kedepan kita berharap prioritas pertama adalah pengamanan warga jangan sampai ada korban jiwa,” jelas Windra.

Untuk diketahui, hadir pada peninjauan bendungan dan area yang terdampak banjir antara lain, anggota DPRD Hariyanto, Candra, Okta Sinofa, Taswinata Diningrat dan Hamdan Sanusi. Sementara dari manajemen PLN UPDK Bengkulu, Manajer UPDK Bengkulu I Nyoman Buda.(rilis/pid)