Iran Luncurkan Rudal Hipersonik Versi Terbaru, Tunjukkan Kekuatan di Tengah Ketegangan dengan Israel dan AS

Redaksi Progres
pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei,saat melihat peluncuran rudal fattah II/istimewa

KEPAHIANG.PROGRES.ID– Iran meluncurkan rudal hipersonik versi terbarunya, Fattah II, pada 19 November 2023. Peluncuran ini dilakukan di hadapan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang mengunjungi universitas yang dikelola oleh divisi kedirgantaraan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Teheran.

Rudal hipersonik terbaru ini diberi nama Fattah II. Rudal ini merupakan versi yang lebih canggih dari rudal hipersonik Fattah yang diluncurkan pada Juni lalu.

Dikutip dari Al Jazeera, Fattah II memiliki kecepatan Mach 15 atau 5,1 kilometer per detik dengan jangkauan 1.400 kilometer. Rudal ini mampu bergerak dengan manuver yang lebih besar dibandingkan hulu ledak balistik, sehingga lebih sulit untuk ditembak jatuh.

Peluncuran Fattah II merupakan bagian dari upaya Iran untuk meningkatkan kemampuan militernya. Hal ini dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat antara Iran dengan Israel dan Amerika Serikat.

Israel telah meningkatkan serangannya ke wilayah Gaza dalam beberapa pekan terakhir. Serangan ini memicu protes dari Iran, yang mendukung kelompok-kelompok perlawanan Palestina.

Amerika Serikat juga telah meningkatkan kehadiran militernya di wilayah tersebut. Hal ini dilakukan untuk menekan Iran dan mencegahnya mengembangkan senjata nuklir.

Selain rudal hipersonik terbaru ada senjata canggih lain yang dipamerkan,yakni drone Gaza.

Dilansir dari Reuters, drone Gaza memiliki jangkauan 2.000 kilometer atau 1.250 mil yang dibuat untuk menghormati perjuangan Palestina melawan Israel.

Drone Gaza adalah versi baru dari kendaraan udara tidak berawak Shahed dan pengembangan sistem pertahanan rudal 9-Day yang bisa meluncurkan proyektil jarak pendek hingga menengah.

IRGC juga menampilkan rudal bernama Mehran yang pertama kali diluncurkan bulan Juli. Iran bergabung beberapa negara lainnya, termasuk Tiongkok dan Rusia, yang memiliki senjata jarak jauh dengan kemampuan manuver kuat.

Peluncuran Fattah II juga merupakan bentuk unjuk kekuatan Iran di tengah ketegangan tersebut. Iran ingin menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk melawan agresi Israel dan Amerika Serikat.

 

sumber; CNBC indonesia