Islam  

Niat Sholat Idul Fitri Bagi Imam atau Makmum, Serta Tata Cara Sholat Id

Progres Kepahiang
salat berjamaah di masjid di New Delhi India
Shalat berjamaah di Masjid Jamik, Delhi, India (Foto: Cattrapal Singh/Pexels)

KEPAHIANG.PROGRES.ID – Sholat Idul Fitri atau sholat Id dilakukan setahun sekali. Sehingga wajar jika banyak Muslim dan Muslimat yang lupa atau ragu lafalz niat sholat sunnah ini.

Untuk diketahui sholat Idul Fitri dikerjakan sebanyak dua rakaat dengan satu salam (salam kanan dan kiri).

Usai sholat, jemaah sholat Id diharuskan mendengarkan khutbah. Khutbah ini merupakan bagian dari rukun sholat Id. Jika meninggalkan khutbah, maka sholat Id yang sudah dikerjakan menjadi sia-sia.

Tidak hanya itu, jemaah juga dilarang berbincang-bincang ketika khotib sudah menaiki mimbar, karena pahala sholat Id juga akan hilang.

Berikut ini merupakan bacaan niat sholat Id yang perlu Anda ingat dan hafalkan sebagai makmum atau mungkin Anda bertindak sebagai Imam:

Bacaan Niat Sholat Idul Fitri (Makmum)

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَــــالَى

Usholli rak’ataini sunnatan ai’idil fitri ma’muman lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat salat sunah Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah ta’ala.”

Bacaan Niat Sholat Idul Fitri (Imam)

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلهِ تَعَــــالَى

Usholli rak’ataini sunnatan ai’idil fitri imaman lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat salat sunah Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Sholat Idul Fitri

Mengutip dari laman resmi situs Nahdlatul Ulama, nu.or.id, berikut ini tata cara menjalankan sholat Idul Fitri

1. Niat dalam hati seraya melafalkan niat shalat Idul Fitri bersamaan dengan takbiratul ihram (membaca Allâhu akbar), dan disunnahkan untuk melafalkan niat sebelumnya. Lafalnya sudah diterakan di atas.

2. Membaca doa ifititah, kemudian disunnahkan untuk tabir sebanyak tujuh kali. Di sela-sela tiap takbir dianjurkan untuk membaca lafal berikut,

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allâhu akbar kabîran, wal ḫamdulillâhi katsîran, wa subḫânallâhi bukratan wa ashîla

Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”

Atau bisa juga lafal ini. Lafal ini adalah yang paling populer diucapkan disela-sela takbir sholat Id.

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subḫânallâhi wal ḫamdulillâhi wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.

3. Membaca surat Al-Fatihah. Setelah itu disunnahkan untuk membaca surat Al-A’la, lalu dilanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.

4. Usai takbir berdiri rakaat kedua, disunnahkan untuk takbir sebanyak lima kali seperti takbir pada rakaat pertama. Kemudian membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan membaca surat dalam Alqur’an, dianjurkan membaca surat Al-Ghasiyah. Lalu lanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

5. Selesai salam, jamaah dianjurkan untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan khatib terlebih dulu. Seperti pengantar di atas tadi, mendengarkan khutbah adalah bagian dari rukun sholat Id.