Berpotensi Jadi Pandemi, Apa Itu Disease X?

Progres Kepahiang
Ilustrasi (DetikHealth)

KEPAHIANG.PROGRES.ID – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan mengenai ancaman penyakit menular yang dikenal dengan nama “Disease X” atau penyakit X. Disease X sebenarnya merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk kepada suatu penyakit yang saat ini belum diketahui dengan pasti.

Meskipun begitu, peneliti global health security dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mewanti-wanti potensi munculnya penyakit ini menjadi besar.

“Walaupun kita belum mengetahui penyakitnya, namun potensinya ada besar. Ini penting untuk kita menjadi waspada dan menyiapkan diri,” ungkap Dicky.

Disease X memiliki beberapa kriteria yang membedakannya. Pertama, penyakit ini memiliki kemampuan penularan yang sangat cepat melalui berbagai cara, termasuk melalui udara, kontak fisik, dan cairan tubuh. Kedua, penyakit ini belum memiliki obat dan vaksin yang efektif. Ketiga, masyarakat umumnya belum memiliki imunitas terhadap penyakit ini, baik itu berupa virus, bakteri, atau patogen lainnya. Terakhir, Disease X memiliki tingkat keparahan yang signifikan, dengan tingkat kematian (fatality rate) setidaknya di atas 20-25 persen.

Ancaman Disease X menjadi perhatian serius karena potensinya untuk menjadi pandemi berikutnya yang dapat mengancam kesehatan global. Meskipun COVID-19 bukan lagi dianggap sebagai darurat kesehatan global, pandemi ini belum berakhir, dan masih mungkin munculnya varian baru yang menyebabkan gelombang penyakit dan kematian. Selain itu, penyakit menular lainnya seperti ebola, virus Marburg, sindrom pernapasan Timur Tengah, sindrom pernapasan akut yang parah, dan Disease X juga merupakan ancaman yang perlu diwaspadai.

Para ahli kesehatan sepakat bahwa pandemi berikutnya kemungkinan besar akan berasal dari zoonosis, yaitu penyakit yang awalnya berasal dari hewan dan kemudian menular ke manusia. Untuk mengantisipasi kemungkinan penyakit tersebut, deteksi dini dan menerapkan gaya hidup sehat menjadi faktor kunci dalam menjaga kesehatan masyarakat global. WHO terus memonitor potensi ancaman penyakit ini dan bekerja untuk memitigasi risiko penyebarannya.