KEPAHIANG, PROGRES.ID – Meluapnya air Sungai Musi di Kepahiang menyebabkan sejumlah desa terendam banjir. Tercatat ada 3 desa terkena dampak banjir, yaitu Desa Tanjung Alam, Cugung Lalang dan Desa Air Hitam Kecamatan Ujan Mas.
Sejumlah rumah terendam bahkan sampai hingga ketinggian 2 meter. Saat air datang, warga bahkan harus naik ke atas plafon dan atap rumah untuk menyelamatkan diri.
Tak hanya itu, sejumlah jembatan di atas Sungai Musi Kepahiang pun porak poranda diterjang arus sungai sangat tinggi dan tidak pernah terjadi sejak puluhan tahun. Mulai dari jembatan gantung Desa Pelangkian, jembatan Lubuk Lebar Kelurahan Dusun Kepahiang dan jembatan lainnya.
Puluhan hektare sawah, tambak ikan dan puluhan ternak sapi dan kambing pun harus rela diterjang banjir akibat hujan deras yang terus mengguyur sejak jumat (26/04/2019).
Sejumlah orang dinyatakan hanyut dan hingga berita ini diterbitkan, warga Desa Pagar Gunung Kecamatan Kepahiang, Taupi Hanauli (33 Tahun) belum ditemukan.
Baca:
- Akses ke 3 Desa di Kecamatan Ujan Mas Terisolir Banjir, Begini Polisi, TNI dan BPBD Kirim Bantuan
- Air Musi “Mengganas” Jembatan Tebat Monok-Mandi Angin Tak Bisa Dilalui
Bupati Kepahiang Hidayattulah Sjahid sempat memantau langsung kondisi di Jembatan Musi 1 atau Jembatan Tebat Monok-Mandi Angin pada Sabtu (27/04/2019). Sementara itu, TNI, Polri dan BPBD Kepahiang juga telah menyampaikan bantuan makanan dan pakaian ke wilayah yang terkena dampak banjir di Kecamatan Ujan Mas.
Kapolres Kepahiang AKBP Pahala Simanjuntak berharap, Pemkab Kepahiang segera membangun dapur umum di daerah yang terkena banjir, memberikan bantuan obat dan makanan serta tindakan pascabencana lainnya.
“Kami berharap pemerintah daerah segera memberikan bantuan, membangun dapur umum serta menyediakan tempat pelayanan kesehatan,” ungkap Pahala.(pid)