Korban Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asy’ari Apresiasi Keputusan DKPP, Datang Langsung dari Belanda

korban asusila ketua kpu
CAT, korban asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari didampingi kuasa hukumnya saat memberikan keterangan pers (Foto: Antara)

KEPAHIANG.PROGRES.ID – Korban dalam kasus asusila yang melibatkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari, yang dikenal dengan inisial CAT, menyatakan apresiasinya terhadap putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI.

“Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada DKPP yang sudah berani mengambil keputusan yang seadil-adilnya untuk kasus saya ini, dan juga terima kasih juga untuk teman saya, Aristo, dan juga rekan-rekan LKBH-PPS FHUI (Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum dan Pilihan Penyelesaian Sengketa Fakultas Hukum Universitas Indonesia) yang sudah mendampingi saya selama persidangan ini,” ujar CAT di Kantor DKPP RI, Jakarta, Rabu (3/7/2024), dinukil dari AntaraNews.com.

Proses yang Sulit

Meskipun demikian, CAT mengakui bahwa menjalani proses di DKPP RI tidaklah mudah.

“Dari awal sampai sekarang ini saya mengalami ups and downs yang cukup besar yang di mana saya terkadang juga bingung, tetapi saya didampingi oleh kuasa hukum yang sangat hebat. Jadi, sampai hasil yang pada hari ini telah ditentukan,” ujarnya.

CAT sengaja datang dari Belanda ke Kantor DKPP RI untuk menghadiri persidangan secara langsung.

“Karena saya sendiri ingin mengikuti, melihat, bagaimana keadilan di Indonesia ditegakkan, dan sekarang adalah buktinya di mana semua keadilan itu ditegakkan oleh DKPP,” katanya.

Inspirasi untuk Korban Lain

Ia juga menambahkan, “Dan juga saya ingin memberikan inspirasi kepada semua korban, mau kasus apa pun itu untuk dapat berani, terutamanya perempuan, untuk mengajukan atau memperjuangkan keadilan.”

Putusan DKPP

Sebelumnya, DKPP RI menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap untuk Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari terkait kasus asusila.

“Menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada teradu Hasyim Asy’ari selaku ketua merangkap anggota Komisi Pemilihan Umum RI terhitung putusan ini dibacakan,” kata Ketua DKPP RI Heddy Lukito dalam sidang pembacaan putusan di Kantor DKPP RI, Jakarta, Rabu.

Instruksi Presiden dan Bawaslu

Selain itu, DKPP RI mengabulkan pengaduan pengadu sepenuhnya, dan meminta Presiden RI Joko Widodo untuk mengganti Hasyim dalam kurun waktu tujuh hari sejak putusan dibacakan.

“Presiden Republik Indonesia untuk melaksanakan putusan ini paling lama tujuh hari sejak putusan dibacakan,” ujarnya.

Terakhir, DKPP RI meminta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI untuk mengawasi pelaksanaan putusan tersebut.

Laporan dan Persidangan

Hasyim Asy’ari dilaporkan ke DKPP RI oleh LKBH-PPS FH UI dan Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK). Kuasa hukum korban menjelaskan bahwa perbuatan Hasyim melanggar kode etik berdasarkan Peraturan DKPP Nomor 2 Tahun 2017 tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Penyelenggara Pemilihan Umum.

Menurut kuasa hukum korban, Hasyim Asy’ari mementingkan kepentingan pribadi untuk memuaskan hasrat seksualnya terhadap korban.

Hasyim menjalani persidangan pertama pada Rabu (22/5/2024) yang berakhir sekitar pukul 17.15 WIB dan menghadiri persidangan kedua atau terakhir pada Kamis (6/6/2024) yang selesai pada pukul 12.45 WIB.


Exit mobile version