The New York Times Gugat OpenAI dan Microsoft: Merusak Jurnalisme Berkualitas!

Progres Kepahiang
the new york times
Kantor redaksi The New York Times (Foto: Marcela Toledo/PEXELS)

KEPAHIANG.PROGRES.ID – Media ternama Amerika, The New York Times (TNYT), mengambil langkah serius dengan menggugat OpenAI dan Microsoft pada Rabu (28/1/2/2023), menuduh bahwa perangkat lunak AI yang mereka kembangkan, seperti ChatGPT dan Copilot, menggunakan jutaan artikel surat kabar TNYT tanpa izin untuk membangun model kecerdasan buatan (AI) mereka.

TNYT mendeskripsikan bahwa kedua perusahaan tersebut mendukung perangkat lunak yang dapat menghasilkan keluaran dengan kata-kata yang mirip dengan konten TNYT, merangkumnya dengan akurat, dan meniru gaya ekspresifnya. Menurut TNYT, hal ini telah merusak hubungan dengan pembaca, menghilangkan langganan, lisensi, iklan, dan pendapatan afiliasi.

Gugatan diajukan oleh TNYT ke Pengadilan Federal Manhattan AS pada Rabu (27/12/2023), menuding OpenAI dan Microsoft melakukan penggunaan yang tidak sah terhadap “karya unik yang bernilai” dari surat kabar tersebut, menimbulkan kerugian secara undang-undang dan kerugian aktual senilai miliaran dolar.

OpenAI, yang mengembangkan chatbot AI, ChatGPT, bekerja sama dengan Microsoft dalam proyek ini. Perusahaan AI telah berhasil mengumpulkan miliaran dolar dalam investasi, dengan nilai investasi saat ini dilaporkan mencapai lebih dari US $ 80 miliar, menurut klaim investor.

Namun, bukan hanya TNYT yang mengambil tindakan hukum. Beberapa penulis terkemuka, seperti David Baldacci, Jonathan Franzen, John Grisham, dan Scott Turow, juga telah menggugat OpenAI dan Microsoft di Pengadilan Manhattan atas dugaan bahwa sistem AI mungkin telah menggunakan puluhan ribu buku mereka.

Gugatan ini menjadi bagian dari tren yang semakin meningkat, dengan komedian Sarah Silverman dan penulis lain sebelumnya menggugat OpenAI dan platform Meta di San Francisco pada Juli lalu. Gugatan tersebut menyatakan bahwa karya mereka “ditelan” oleh perusahaan-perusahaan tersebut.

TNYT menekankan bahwa perilaku semacam ini dapat mengancam jurnalisme berkualitas tinggi dengan mengurangi kebutuhan pembaca untuk mengunjungi situs web mereka, berpotensi mengurangi lalu lintas, dan merugikan pendapatan iklan dan langganan. Keseluruhan, gugatan ini menciptakan ketegangan antara kebebasan inovasi teknologi AI dan hak cipta terhadap karya kreatif.