KEPAHIANG, PROGRES.ID – Inspektorat Kabupaten Kepahiang melakukan inventarisir dan pendataan desa-desa yang memiliki potensi wisata. Hasilnya, ada 44 desa yang memiliki potensi wisata untuk bisa dikembangkan menjadi lebih baik.
Namun, mayoritas potensi wisata ini belum tergarap maksimal karena terkendala anggaran pembangunan dan belum bisa menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Adapun 44 desa yang telah terdata itu tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Kepahiang. Hanya Kecamatan Muara Kemumu yang belum menyampaikan data potensi wisatanya.
Plt. Inspektur Ipda Kabupaten Kepahiang Hairah Aryani menuturkan, dimungkinkan masih akan mengalami penambahan lagi ketika data potensi dari Kecamatan Muara Kemumu sudah masuk.
“Dari 7 kecamatan yang sudah menyampaikan datanya, ada 44 desa yang memiliki potensi wisata. Bahkan ada dalam 1 desa memiliki 2-3 potensi wisata. Melalui pendataan ini, kita berharap potensi ini nantinya bisa diusulkan ke provinsi maupun pemerintah pusat untuk mendapatkan dana stimulant,” kata Hairah.
Adapun desa-desa yang memiliki potensi wisata, Kecamatan Kabawetan ada Desa Sido Rejo, Desa Sido Makmur, Desa Air Sempiang, Desa Tangsi Duren, Desa Barat Wetan, Desa Sido Makmur, Desa Bandung Jaya, Desa Sukasari, Desa Sumber Sari, Desa Tugu Rejo, Desa Mekar Sari dan Desa Pematang Donok.
Selanjutnya Kecamatan Ujan Mas, Desa Suro Ilir dan Desa Suro Bali, Kecamatan Merigi ada Desa Batu Ampar dan Desa Pulo Geto. Kecamatan Kepahiang, Desa Karang Endah, Desa Kelobak, Desa Bogor baru, Desa Pagar Gunung, Desa Kelilik, Taba Tebelet, Sukamerindu, Desa Permu Bawah dan Desa Weskust.
Berikutnya, Kecamatan Seberang Musi ada Desa Taba Padang, Desa Kandang, Temdak, Tebat Laut, Talang Babatan, Desa Bayung, Lubuk Saung dan Desa Tebat Laut. Kecamatan Bermani Ilir ada Desa Batu Kalung, Desa Cinto Mandi, Desa Gunung Agung dan Embong Ijuk. Serta Kecamatan Tebat Karai ada Desa Talang Karet, Desa Penanjung Panjang, Desa Taba Sating dan Desa Tapak Gedung.
“Kepada Desa yang berada di Kecamatan Muara Kemumu kita minta secepatnya menyampaikan data wisatanya. Sehingga benar-benar diketahui mana saja potensi wisata yang sudah digarap dan mana yang belum,’’ demikian Hairah.(red)