Sinopsis dan Review Film It Ends with Us, Kisah Blake Lively Sebagai Lily Bloom

progres logo
It Ends with Us

KEPAHIANG.PROGRES.ID- Pada Juli 2024, Ryan Reynolds merilis film superhero Deadpool & Wolverine.

Tak lama kemudian, istrinya, Blake Lively, turut meramaikan layar lebar dengan membintangi film drama romantis It Ends with Us.

Film ini merupakan adaptasi dari novel populer karya Colleen Hoover dengan judul yang sama.

Disutradarai oleh Justin Baldoni, yang juga berperan sebagai salah satu karakter utama, film ini turut dibintangi oleh Brandon Sklenar, Isabela Ferrer, Alex Neustaedter, Jenny Slate, dan Hasan Minhaj.

Sinopsis “It Ends with Us”

Cerita film ini berpusat pada kehidupan Lily Bloom (diperankan oleh Blake Lively), seorang wanita yang bercita-cita membuka toko bunga di Boston.

Di tengah perjalanan hidupnya, Lily bertemu dengan Ryle Kincaid (Justin Baldoni), seorang pria tampan dan sukses yang langsung tertarik padanya.

Seiring waktu, hubungan mereka semakin serius. Namun, di balik pesona Ryle yang sempurna, Lily mulai menyadari sisi gelap pria tersebut.

Dalam perjalanannya, Lily juga dipertemukan kembali dengan cinta lamanya, Atlas Corrigan (Brandon Sklenar), yang menambah lapisan kompleks dalam dinamika hubungan mereka.

Sambil menghadapi dilema antara masa lalu dan masa kini, Lily harus menghadapi kenyataan pahit mengenai sifat asli Ryle, yang berujung pada kisah tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan perjuangan Lily untuk memutus siklus tersebut.

Review “It Ends with Us”

It Ends with Us bukan hanya sekadar drama romantis biasa. Film ini mengangkat tema kekerasan dalam rumah tangga, yang memberikan pesan emosional mendalam bagi penontonnya.

Ceritanya tidak hanya tentang cinta segitiga, tetapi juga tentang trauma masa lalu, keputusan sulit, dan keberanian untuk melepaskan diri dari situasi yang merugikan.

Meskipun dalam promosinya tampak seperti film romantis konvensional, tema yang lebih gelap dan kuat membuatnya menonjol.

Salah satu aspek menarik dari film ini adalah penggunaan alur maju-mundur yang efektif menggambarkan masa lalu Lily, serta trauma yang mempengaruhi perkembangannya di masa kini.

Alur ini membantu penonton untuk lebih memahami karakter Lily dan terhubung dengan emosinya.

Dengan durasi 2 jam 10 menit, film ini menyuguhkan romansa yang kuat antara Lily dan Ryle di bagian awal, meskipun eksplorasi tentang isu KDRT baru mulai mendalam di paruh akhir.

Meskipun isu KDRT baru diperlihatkan lebih jelas di akhir, film ini ditutup dengan cara yang memuaskan dan memberi pesan empowering bagi para perempuan yang berada dalam situasi serupa.

Keputusan akhir yang diambil Lily menjadi sorotan utama, memberikan penekanan pada pentingnya memutus rantai kekerasan dan mengambil langkah tegas untuk melindungi diri.

Penampilan Para Aktor

Blake Lively yang berperan sebagai Lily Bloom menunjukkan akting yang memukau. Lively berhasil menangkap trauma dan kekuatan karakter Lily dengan baik, serta memikat penonton dengan penampilannya yang stylish, mirip dengan perannya di serial Gossip Girl.

Justin Baldoni sebagai Ryle Kincaid juga tampil dengan cukup baik. Ia mampu menampilkan sisi manis sekaligus sisi gelap dari karakternya, meskipun karakter abusive Ryle tidak terlalu banyak dieksplorasi.

Sementara itu, Brandon Sklenar yang memerankan Atlas Corrigan berhasil memberikan daya tarik tersendiri dengan pesona karakter yang lebih lembut dan perhatian.

Para aktor muda seperti Isabela Ferrer yang memerankan Lily muda dan Alex Neustaedter sebagai Atlas muda juga patut diapresiasi.

Keduanya mampu mencerminkan hubungan emosional yang kuat dari masa lalu Lily, dengan ekspresi dan gaya bicara Ferrer yang sangat mirip dengan Lively.

Pemilihan Soundtrack dan Wardrobe

Salah satu kekuatan film ini adalah penggunaan soundtrack yang pas untuk setiap momen emosional. Lagu-lagu yang dipilih berhasil memperkuat suasana hati penonton dan membawa mereka lebih dalam ke dalam cerita.

Beberapa lagu cinta populer juga diselipkan, menambah kesan romantis yang kuat di film ini.

Selain itu, penataan kostum yang apik, terutama pada karakter Lily, membuat film ini semakin menarik dari segi visual.

Pakaian yang dikenakan Lively selalu mencuri perhatian, menambah dimensi lain pada karakternya sebagai wanita modern yang kuat dan mandiri.

Kesimpulan

It Ends with Us adalah film yang lebih dari sekadar kisah cinta romantis biasa. Dengan tema kekerasan dalam rumah tangga, film ini berhasil menyampaikan pesan yang mendalam dan menyentuh hati.

Ending yang empowering memberikan kekuatan tambahan pada narasi yang relevan bagi banyak perempuan di luar sana yang mungkin menghadapi situasi serupa.

Blake Lively, Justin Baldoni, dan Brandon Sklenar memberikan penampilan yang solid, sementara alur cerita dan pemilihan lagu serta visual yang apik membuat film ini layak untuk ditonton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *