Apa Itu All Eyes on Rafah, Solidaritas di IG Story Soal Krisis Pengungsi Palestina

All Eyes on Rafah , instagram/istimewa

KEPAHIANG.PROGRES.ID– Saat ini, “All Eyes on Rafah” menjadi topik yang viral di Instagram Story. Banyak orang membagikan foto dan tulisan dengan kalimat tersebut.

Apa sebenarnya arti di balik tren ini?

Secara harfiah, “All Eyes on Rafah” berarti “semua mata tertuju pada Rafah”.

Ungkapan ini menunjukkan bahwa perhatian dunia sedang difokuskan pada Rafah, wilayah yang kini tengah mengalami situasi krisis.

Solidaritas Global untuk Pengungsi Palestina

Tren ini muncul sebagai bentuk kepedulian dunia terhadap pengungsi Palestina di Rafah yang menghadapi kekejaman dan kebrutalan serangan Israel.

Kepopulerannya di media sosial meningkat drastis setelah serangan udara Israel pada tenda-tenda pengungsi di Rafah pada Senin, 27 Mei 2024, yang menewaskan setidaknya 45 pengungsi.

Serangan tersebut juga menyebabkan kebakaran besar yang menghancurkan tempat pengungsian tersebut.

Menurut kantor berita Wafa yang mengutip Palestine Red Crescent Society (PRCS), banyak pengungsi meninggal dunia karena “dibakar hidup-hidup” di dalam tenda. Serangan berlanjut keesokan harinya, menewaskan 21 pengungsi lagi.

Kontroversi dan Bantahan

Militer Israel membantah melakukan serangan di wilayah pengungsian al-Mawasi. Mereka menyatakan tidak menargetkan daerah kemanusiaan tersebut.

Sebelumnya, Israel telah menetapkan al-Mawasi di Rafah barat sebagai zona aman bagi warga Palestina.

Namun, laporan dari Hind Khoudary dari Al Jazeera mengungkapkan bahwa pasukan Israel menargetkan tenda-tenda darurat yang sebagian besar dihuni oleh perempuan dan anak-anak.

Kepercayaan warga Palestina terhadap pasukan Israel terus menurun karena setiap kali mereka mengungsi, mereka tetap menjadi sasaran serangan.


Exit mobile version